IN, MAKASSAR— Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras mengguyur wilayah Sulawesi Selatan dengan intensitas tinggi. Kondisi ini tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, fenomena cuaca global dan regional menjadi penyebab utama meningkatnya curah hujan di wilayah ini.
Amhar Ulfiana, prakirawan cuaca dari BMKG Wilayah IV Makassar, menjelaskan bahwa salah satu faktor utama cuaca ekstrem ini adalah suhu muka laut yang cukup tinggi di Laut Jawa. Kondisi ini menyebabkan peningkatan pembentukan uap air yang mendukung terbentuknya awan hujan.
Selain itu, adanya siklon badai tropis di selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) turut menarik massa udara lembab ke wilayah Sulawesi Selatan, sehingga curah hujan semakin meningkat.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait hujan lebat yang berpotensi terjadi pada 12 hingga 14 Februari 2025. Beberapa wilayah yang berpotensi terdampak hujan deras, angin kencang, banjir, dan tanah longsor meliputi:
1. Wilayah Berpotensi Hujan Lebat
12 Februari 2025
* Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara
* Parepare, Barru, Pangkep, Maros
* Makassar, Gowa, Takalar
13 Februari 2025
* Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara
* Tana Toraja, Toraja Utara, Sidrap, Enrekang
* Parepare, Barru, Pangkep, Maros
* Makassar, Gowa, Takalar
14 Februari 2025
* Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu
* Parepare, Barru, Pangkep, Maros
* Makassar, Gowa, Takalar, Bulukumba
* Sidrap, Enrekang, Wajo, Bone, Sinjai
2. Wilayah Berpotensi Angin Kencang
* Pesisir selatan Sulawesi Selatan (12–14 Februari 2025)
3. Wilayah Berpotensi Banjir
12 Februari 2025
* Barru, Pangkep, Maros, Makassar
* Takalar, Jeneponto, Gowa
13 Februari 2025
* Barru, Pangkep, Maros, Makassar
* Takalar, Jeneponto, Gowa
14 Februari 2025
* Barru, Pangkep, Maros, Makassar
* Takalar, Jeneponto, Gowa
4. Wilayah Berpotensi Tanah Longsor
12 Februari 2025
* Gowa, Maros, Barru, Bantaeng
13 Februari 2025
* Gowa, Maros, Barru, Bantaeng
14 Februari 2025
* Gowa, Maros, Enrekang, Barru
* Bantaeng, Luwu Timur
Langkah-Langkah Antisipasi
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah antisipasi guna mengurangi risiko bencana. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1. Persiapan Praktis
* Pantau Cuaca & Info BMKG: Selalu perbarui informasi cuaca dari BMKG atau instansi terkait.
* Kesiapan Perlengkapan: Gunakan pakaian tahan air, sepatu anti selip, serta jas hujan atau payung.
* Perawatan Kendaraan: Pastikan kendaraan dalam kondisi baik sebelum bepergian.
* Waspada Longsor & Banjir: Hindari aktivitas di tebing curam dan daerah rawan longsor.
* Siapkan Logistik: Pastikan stok makanan, air bersih, dan obat-obatan mencukupi.
* Jaga Kesehatan: Cuaca dingin dan lembap dapat menyebabkan penyakit, seperti flu dan infeksi kulit.
2. Kearifan Lokal dalam Menghadapi Musim Hujan
Masyarakat Sulawesi Selatan memiliki berbagai cara tradisional untuk menghadapi musim hujan, di antaranya:
* Mappalette Bola (Memperkuat Rumah): Memastikan atap dan dinding rumah kuat serta rumah panggung tinggi untuk menghindari banjir.
* Maccera’ Bola (Membersihkan Rumah & Lingkungan): Mencegah penyakit akibat genangan air dan sampah yang terbawa hujan.
* Menggunakan Tanda Alam: Membaca perubahan warna awan, arah angin, dan suara binatang sebagai indikator cuaca ekstrem.
* Gotong Royong Perbaikan Jalan & Drainase: Membersihkan selokan dan memperbaiki jalan agar tetap aman digunakan.
Masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi hingga 14 Februari 2025. Dengan memahami penyebab hujan lebat dan menerapkan langkah-langkah antisipasi, diharapkan risiko bencana dapat diminimalkan. BMKG terus memantau perkembangan cuaca dan akan memberikan informasi terkini untuk keselamatan bersama. (*/IN)
Penulis: Priskawati Pakila’