Budaya  

Integrasi Teknologi dalam Pelestarian Budaya Sulawesi Selatan

Integrasi Teknologi dalam Pelestarian Budaya Sulawesi Selatan
TARI BUGIS. Integrasi Teknologi dalam Pelestarian Budaya Sulawesi Selatan. (foto:ig/@ind.tari)

INSPIRASI NUSANTARA– Budaya Sulawesi Selatan (Sulsel) kaya akan nilai-nilai filosofis. Karena itu, pelestariannya perlu dilakukan.

Perkembangan teknologi telah membuka peluang baru untuk menjaga dan melestarikan budaya Sulsel agar tetap relevan di era modern.

Salah satu upaya yang telah dilakukan ialah mengintegrasikan teknologi Virtual Reality (VR) dalam pembelajaran Tari Paduppa. Program ini dibuat oleh Jamilah, dkk. dari Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar (UNM) melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
Berikut ini beberapa upaya integrasi teknologi yang dapat dilakukan dilakukan dalam pelestarian budaya sulsel.

1. Digitalisasi Warisan Budaya

Dokumentasi seni tari tradisional seperti Tari Pakarena, musik khas seperti Gamelan Makassar, serta cerita rakyat dalam format digital memungkinkan masyarakat lebih mudah mengakses dan mempelajari budaya Sulsel melalui media daring.

2. Aplikasi Edukasi Budaya

Pembuatan aplikasi interaktif yang mengenalkan bahasa Makassar, Bugis, atau Toraja melalui permainan edukatif dapat menjadi solusi menarik bagi generasi muda untuk belajar budaya lokal.

3. Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR)

Teknologi VR dan AR dapat dimanfaatkan untuk menciptakan pengalaman interaktif, seperti tur virtual ke situs budaya seperti Benteng Rotterdam atau rumah adat Tongkonan, tanpa harus mengunjungi langsung.

4. Platform E-Commerce untuk Produk Lokal

Teknologi e-commerce membantu pengrajin tradisional seperti pembuat tenun sutra Bugis dan perajin perhiasan Toraja menjual produk mereka ke pasar global, sehingga meningkatkan kesejahteraan komunitas lokal sekaligus melestarikan kerajinan tradisional.

5. Konten Kreatif di Media Sosial

Pemanfaatan platform seperti YouTube, Instagram, atau TikTok untuk mempromosikan kuliner khas seperti coto Makassar dan songkolo, serta tradisi adat seperti upacara Rambu Solo’, dapat menarik perhatian generasi muda di seluruh dunia.
Dengan integrasi teknologi yang inovatif, budaya Sulsel dapat terus berkembang dan dikenal lebih luas, sekaligus menginspirasi masyarakat untuk menjaga kekayaan tradisi leluhur. (*/IN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *