INSPIRASI NUSANTARA — Kearifan lokal Bugis-Makassar kembali menunjukkan kekuatannya sebagai pedoman moral dalam dunia kerja modern. Salah satu prinsip etika yang terus hidup dan menginspirasi adalah Taro Ada Taro Gau menjaga kata dan perbuatan.
Di tengah arus globalisasi dan modernisasi dunia kerja, nilai-nilai kearifan lokal tetap menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter profesional yang berintegritas. Salah satu prinsip luhur dari budaya Bugis-Makassar yang masih sangat relevan hingga hari ini adalah Taro Ada Taro Gau—yang berarti “menjaga kata, menjaga perbuatan”.
Dilansir dari UNM Online Journal Systems, karakter tanggung jawab dalam budaya Bugis-Makassar dirangkai dalam ungkapan ini: “taro ada’, taro gau’” yang secara makna mengandung pesan bahwa seseorang yang berkata, wajib pula menepatinya melalui tindakan. Dalam bentuk lain, filosofi ini juga dikenal dengan “iya ada’, iya gau’” atau “ada’ na gau’”, menekankan bahwa apa yang diucapkan adalah apa yang dikerjakan.
Prinsip dalam kearifan lokal ini tidak hanya menjadi pedoman hidup, tetapi juga simbol kehormatan diri. Dalam masyarakat Bugis-Makassar, integritas seseorang diukur dari sejauh mana ia mampu menjaga konsistensi antara perkataan dan perbuatannya.
“Ketidaksesuaian antara keduanya dipandang sebagai bentuk pelanggaran nilai moral dan dapat menggerus martabat seseorang di mata masyarakat”. Dikutip dari UNM Online Journal Systems.
Baca juga : Passapu dan Patonro: Kearifan Lokal Sulsel yang Tetap Hidup di Tengah Zaman
Relevansi Kearifan Lokal Taro Ada Taro Gau dalam Dunia Profesional Modern
Dalam dunia kerja saat ini, kearifan lokal Taro Ada Taro Gau menjadi landasan penting dalam membangun kepercayaan, kredibilitas, dan etika profesional. Seorang pemimpin, staf, atau rekan kerja yang mampu menjaga kesesuaian antara janji dan aksi akan lebih dihormati dan dipercaya.
Di era digital yang serba transparan, di mana pernyataan publik mudah diverifikasi melalui jejak digital, prinsip ini menjadi sangat penting. Ketidaksesuaian antara kata-kata dan tindakan khususnya pada tokoh publik atau profesional dapat langsung terbaca publik dan merusak reputasi dalam waktu singkat.
“Dengan menjalani hidup yang sejalan dengan prinsip kearifan lokal taro ada taro gau, seseorang dapat menjadi pribadi yang lebih dihormati, baik di dalam keluarga, lingkungan sosial, maupun dunia profesional”. Dikutip dari MaccaMigunani.id
Nilai Kearifan Lokal dalam Dinamika Zaman
Kearifan lokal Taro Ada Taro Gau bukan hanya sekadar petuah dari masa lalu. Ia adalah nilai etis yang terus hidup, mengakar kuat dalam budaya Bugis-Makassar dan sangat relevan dalam dunia profesional masa kini.
Menjaga konsistensi antara ucapan dan perbuatan bukan hanya mencerminkan kepribadian yang utuh, tetapi juga menjadi jalan menuju kepercayaan, kredibilitas, dan kesuksesan jangka panjang.
Mengadopsi nilai kearifan lokal seperti Taro Ada Taro Gau adalah cara terbaik untuk menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri budaya. Di tengah dinamika dunia kerja yang terus berubah, kearifan lokal ini hadir sebagai kompas moral yang tak lekang oleh waktu. (*/IN)
Sumber: UNM online journal systems
Basri, A., Martawijaya, M. A., & Haris, A. Pelaksanaan Kegiatan Kokurikuler Dalam Upaya Meningkatkan Karakter Taro Ada’ Taro Gau’ (Tanggung Jawab) Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Fisika Kelas XI MIPA SMA Negeri 8 Maros. Universitas Negeri Makassar.