INSPIRASI NUSANTARA–Sulawesi Selatan tak hanya dikenal dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, tetapi juga sebagai salah satu daerah penghasil kacang-kacangan. Tak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal, para petani dan pelaku usaha kini gencar menembus pasar ekspor dengan produk bernilai tambah.
Sulawesi Selatan terus menunjukkan potensinya sebagai salah satu daerah penghasil kacang-kacangan terbesar di Indonesia. Dengan kondisi tanah yang subur dan iklim yang mendukung, provinsi ini menjadi sentra utama produksi kacang hijau dan kacang mete
Dengan dukungan alam dan kreativitas para petani serta pelaku usaha, provinsi ini semakin mengukuhkan diri sebagai pusat produksi kacang hijau dan kacang mete yang tidak hanya berorientasi pada pasar lokal, tetapi juga ekspor.
Produksi Kacang Hijau Melonjak
Menurut data dari Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan, produksi kacang hijau di provinsi ini mengalami peningkatan yang signifikan. Kabupaten-kabupaten seperti Gowa, Wajo, Jeneponto, Takalar, Pangkep, dan Bone menjadi daerah utama dalam penghasilannya, dengan total produksi mencapai 24.347 ton per tahun.
Bahkan, produktivitas kacang hijau di Sulawesi Selatan tercatat 17,64% lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, menjadikannya salah satu daerah unggulan dalam komoditas ini.
Keunggulan ini tidak lepas dari teknik budidaya kreatif yang diterapkan para petani. Pemanfaatan metode pertanian organik, sistem irigasi yang lebih efisien, serta penggunaan benih unggul berkontribusi dalam meningkatkan hasil panen.
Selain itu, petani kini semakin aktif dalam memanfaatkan teknologi digital untuk menjual produk mereka langsung kepada konsumen melalui e-commerce dan media sosial.
Kreativitas dalam Pengolahan Kacang-Kacangan
Selain dijual dalam bentuk mentah, kacang-kacangan asal Sulawesi Selatan kini juga diolah menjadi berbagai produk bernilai tambah. Misalnya, kacang hijau yang diolah menjadi tepung untuk bahan dasar kue, bubur instan, serta camilan sehat.
Sementara itu, kacang mete yang banyak diproduksi di daerah ini kini dikembangkan menjadi berbagai varian, seperti mete panggang madu, mete cokelat, hingga granola berbasis kacang mete yang semakin diminati di pasar lokal maupun internasional.
Inovasi dalam pengolahan ini tidak hanya meningkatkan nilai jual, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat setempat. Banyak UMKM kini mengembangkan produk kacang-kacangan dengan kemasan modern dan branding kreatif, sehingga mampu bersaing di pasar nasional maupun ekspor.
Sulawesi Selatan Menuju Pusat Ekspor Kacang-Kacangan
Dengan potensi produksi yang tinggi dan kreativitas dalam pengolahan, Sulawesi Selatan semakin berpeluang menjadi pusat ekspor kacang-kacangan Indonesia. Pemerintah daerah dan Kementerian Pertanian terus mendorong pengembangan sektor ini dengan memberikan dukungan berupa pelatihan, bantuan alat pengolahan, serta membuka akses pasar ke luar negeri.
Pada tahun 2020, Menteri Pertanian melepas ekspor kacang mete dari Makassar ke pasar Eropa. Komoditas mete ini banyak dihasilkan oleh petani di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Dengan kolaborasi antara petani, pelaku usaha, dan pemerintah, industri kacang-kacangan di Sulawesi Selatan memiliki masa depan yang cerah. Kreativitas dalam produksi dan pengolahan menjadi kunci utama dalam menjadikan daerah ini sebagai pusat inovasi dan ekspor kacang-kacangan yang semakin berkembang. (fit/in)