back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
32 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Bapenda Makassar Lakukan Penertiban Reklame Ilegal

MAKASSAR, Inspirasinusantara.id – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar kembali melakukan penertiban terhadap reklame ilegal yang tidak membayar pajak dan melanggar aturan perizinan. Penertiban ini...
BerandaOlahragaMakassar Siapkan Rp1,3 Miliar untuk Studi Kelayakan Stadion Untia

Makassar Siapkan Rp1,3 Miliar untuk Studi Kelayakan Stadion Untia

Ambisi Kota Makassar membangun stadion baru di kawasan Untia mulai digerakkan melalui penyusunan studi kelayakan. Pemerintah kota menganggarkan Rp1,3 miliar untuk tahap awal perencanaan.

MAKASSAR, Inspirasinusantara.id – Pemerintah Kota Makassar mulai membuka lembar baru ambisinya membangun stadion sepak bola berstandar nasional di kawasan pesisir Untia.

Di atas kertas, anggaran Rp1,3 miliar telah disiapkan tahun ini untuk membiayai penyusunan studi kelayakan atau feasibility study (FS).

Tahapan awal ini mencakup analisis lalu lintas, kajian dampak lingkungan, hingga pelbagai perizinan dasar.

Baca juga: Wali Kota Makassar Gagas Stadion Bertaraf Internasional Dekat PIP Untia

“FS ini penting untuk dituangkan dalam rencana pembangunan,” ujar Kepala Bappeda Makassar, Andi Zulkifly Nanda beberapa waktu lalu.

Ia menegaskan bahwa dokumen ini akan menjadi fondasi arah pembangunan stadion, sebelum beranjak ke tahap lanjutan seperti desain teknis atau Detail Engineering Design (DED).

Zulkifly menambahkan bahwa pemerintah kota juga telah merancang skema pembiayaan multiyears yang akan dimulai tahun depan dengan alokasi dana untuk penimbunan lahan di Untia.

Baca juga: Munafri Arifuddin Tinjau Lokasi Pembangunan Stadion di Untia, Legalitas Jadi Prioritas

“Tahun depan kita anggarkan penimbunan. Setelah itu, kita masuk ke DED dan konstruksi,” katanya.

Stadion ini direncanakan menampung 15 hingga 20 ribu penonton. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, ingin segala dokumen perencanaan disiapkan matang agar proyek ini menarik minat investor.

“Kalau investor datang, kita harus sudah punya dokumen lengkap,” ujar Munafri.

Tiga Skema Pendanaan

Proyek ambisius ini dirancang dengan tiga skema pembiayaan: murni dari APBD, kerja sama investasi, atau kombinasi keduanya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Helmy Budiman, menjelaskan bahwa opsi pertama—menggunakan APBD murni—memungkinkan kontrol penuh pemerintah dari awal hingga akhir.

Namun, opsi kerja sama investasi juga dibuka lebar. Skema government to business (G2B) dan business to business (B2B) tengah dipertimbangkan, mengacu pada pengalaman Pemkot dalam proyek PSEL (pengolahan sampah energi listrik).

“G2B memerlukan tim besar dan lintas sektor. B2B lebih fleksibel, tapi butuh kesiapan lahan matang,” ujar Helmy.

Pemerintah juga menimbang skema campuran, dengan Pemkot menyiapkan tahap awal seperti penimbunan dan pematangan lahan, lalu menggandeng investor untuk pembangunan fisik.

Pendekatan ini dinilai realistis karena beban APBD tidak terlalu berat sekaligus memberi daya tarik lebih kepada calon investor.

Rencana Bertahap, Target Desember Dimulai

Jadwal pengerjaan stadion saat ini masih dalam tahap pematangan. Pemetaan lahan ditarget rampung antara Mei hingga Agustus.

Kajian lingkungan dijadwalkan berlangsung pada Juli hingga September, dan analisis lalu lintas akan dilakukan mulai Oktober hingga akhir tahun.

Jika semua berjalan sesuai rencana, pembangunan fisik stadion akan dimulai pada Desember 2025.

Timeline ini mengacu pada pengalaman sebelumnya saat membangun Stadion Karebosi dan Barombong Macca,” jelas Helmy.

Baca juga: Ihwal Sekolah Rakyat di Makassar: Solusi atau Ilusi?

Namun, pembangunan stadion Untia ini bukan hanya soal teknis dan dana. Aspek tata ruang, regulasi lingkungan, dan penerimaan warga juga menjadi bagian dari pertimbangan.

Menurut Zulkifly, regulasi tata ruang adalah titik awal dari semua studi.

“Harus dilihat dulu dari sisi regulasi tata ruang,” katanya.

Kawasan Untia, yang berada di wilayah pesisir utara Makassar, sebelumnya jarang dilirik sebagai lokasi pengembangan kota.

Namun, dengan rencana pembangunan stadion ini, kawasan tersebut bisa menjadi simpul baru pertumbuhan ekonomi dan olahraga, sekaligus memperluas peta pembangunan kota ke arah utara.

Masih Banyak Pekerjaan Rumah

Meski perencanaan tampak matang di atas kertas, berbagai tantangan masih mengadang. Kesiapan lahan, regulasi lintas sektor, hingga kepastian dukungan politik menjadi faktor penentu kelanjutan proyek ini.

Pemerintah juga dituntut transparan agar proyek stadion tidak berubah menjadi ladang baru pemborosan APBD.

Saat ini, pemerintah mengandalkan studi kelayakan sebagai tonggak awal yang akan menguji seberapa realistis proyek ini dikerjakan.

Jika dokumen FS rampung dan skema pembiayaan disepakati, maka stadion Untia bisa menjadi warisan infrastruktur besar Wali Kota Munafri Arifuddin dalam periode pertamanya.

Namun, hingga stadion itu berdiri megah, semua masih di atas kertas.