Budaya  

Mengenal 10 Ukiran Toraja yang Penuh Makna

Mengenal 10 Ukiran Toraja yang Penuh Makna
UKIRAN TORAJA. Mengenal 10 Ukiran Toraja yang Penuh Makna. (foto:ig/@toraja.seniukir)

INSPIRASI NUSANTARA–Toraja, salah satu wilayah di Sulawesi Selatan, terkenal dengan kekayaan budayanya. Salah satunya, seni ukir yang sarat akan filosofi kehidupan.

Terdapat 10 jenis ukiran Toraja yang sering ditemukan di berbagai bangunan adat maupun tempat lainnya. Berikut adalah penjelasan tentang makna filosofis di balik masing-masing ukiran tersebut.

1. Ukiran Pa’tedong

Ukiran ini menggambarkan wajah kerbau, hewan yang sangat penting dalam budaya Toraja. Kerbau melambangkan kesejahteraan, kemakmuran, dan kehidupan keluarga yang mampu berkembang.

2. Ukiran Pa’kapu’ Baka

Bentuknya menyerupai simpul penutup bakul, lambang dari harta benda yang tersimpan aman. Filosofinya adalah harapan agar keluarga hidup rukun, damai, dan bersatu padu.

3. Ukiran Pa’salaqbi’

Berarti pagar atau penghalang, ukiran ini dipercaya mampu melindungi keluarga dari niat jahat atau pengaruh negatif. Filosofinya mengajarkan manusia untuk menjaga diri dan meningkatkan pengetahuan demi bertahan dari cobaan hidup.

4. Ukiran Pa’dadu

Ukiran ini terinspirasi dari permainan dadu yang dulu populer. Pesannya adalah peringatan agar menjauhi judi karena dapat membawa dampak buruk bagi kehidupan.

5. Ukiran Pa’lamban Lalan

Mengandung pesan agar tidak mencampuri urusan orang lain jika tidak ada kaitannya dengan diri sendiri. Filosofinya adalah menjaga harmoni dalam hubungan sosial.

6. Ukiran Pa’ara’

Menyerupai bulu dada burung pipit, ukiran ini mengingatkan pentingnya hidup dengan jujur. Burung pipit dalam mitos Toraja dianggap sebagai simbol ketidakjujuran.

7. Ukiran Pa’kangkung

Bentuknya seperti pucuk daun kangkung, melambangkan harapan agar keluarga sehat dan murah rezeki. Filosofinya mengajarkan manusia untuk membaktikan diri bagi orang lain.

8. Ukiran Pa’barana’

Terinspirasi dari pohon beringin, ukiran ini melambangkan perlindungan dan keberkahan. Filosofinya adalah harapan agar keturunan dapat berkembang dan menjadi pemimpin yang melindungi rakyat.

9. Ukiran Ne’ Limbongan

Berarti sumber mata air yang tak pernah kering. Ukiran ini menjadi simbol rezeki yang melimpah dari berbagai arah, seperti mata air yang mengalir untuk kebahagiaan generasi selanjutnya.

10. Ukiran Pa’tanduk Re’pe

Biasanya ditempatkan di rumah adat Toraja. Ukiran ini melambangkan perjuangan hidup, di mana manusia dapat menemukan ketenteraman dan nilai berharga melalui jerih payah.

Setiap ukiran Toraja tidak hanya memanjakan mata dengan keindahan visualnya, tetapi juga menjadi pengingat akan nilai-nilai kehidupan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Seni ukir ini menunjukkan betapa dalamnya filosofi yang tertanam dalam budaya Toraja. (*/IN)

Sumber:
Abd. Rahman Rahim, “Mengenal Lebih Dekat Tana Toraja”, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *