IN, MAKASSAR— Pameran seni kerap menjadi wadah bagi seniman untuk mengekspresikan gagasan dan menyampaikan pesan sosial kepada publik. Kali ini, UKM Creative Art Makassar menggelar Pameran Creative Space 3 dengan tema “Sampahmu: Bom Waktu”, yang menyoroti dampak limbah terhadap lingkungan.
Ketua umum UKM Creative Art Makassar, Alim Riana Fitri Ramadahni Damar, menjelaskan bahwa tema ini lahir dari keresahan terhadap semakin parahnya permasalahan sampah di masyarakat.
“Sampah adalah bagian dari kehidupan sehari-hari, setiap manusia pasti menghasilkan sampah. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, sampah bisa menjadi bom waktu yang suatu saat akan meledak dan membawa dampak besar bagi lingkungan,” ujar Riana, Jumat (07/02/2025).
Kondisi lingkungan saat ini semakin mengkhawatirkan. Banyak tempat pembuangan akhir (TPA) yang sudah kehabisan lahan, sementara sampah terus menumpuk. Bahkan di gang-gang kecil dan ruang-ruang publik, tumpukan sampah menjadi pemandangan yang semakin lazim.
Salah satu dampak nyata dari permasalahan ini adalah pemanasan global, yang semakin terasa dalam beberapa tahun terakhir. Limbah plastik yang sulit terurai, pencemaran air akibat sampah domestik, serta emisi gas metana dari tumpukan sampah di TPA menjadi pemicu utama perubahan iklim yang ekstrem.
Pameran Creative Space 3 hadir sebagai refleksi sekaligus edukasi mengenai dampak sampah melalui seni instalasi. Karya-karya yang ditampilkan dibuat dari berbagai jenis sampah, seperti plastik, kertas dan pakaian bekas, yang diolah menjadi instalasi interaktif.
Salah satu instalasi unik yang menarik perhatian adalah pengalaman menikmati hidangan di tengah tumpukan sampah. Karya ini bertujuan untuk menggugah kesadaran pengunjung bahwa sampah sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, bahkan hingga ke ruang-ruang pribadi seperti tempat makan.
“Setiap orang memiliki cara berbeda dalam mengubah sampah menjadi karya seni. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa melihat nilai dalam sesuatu yang sering dianggap tidak berguna,” tambah Riana.
Dalam menyiapkan pameran ini bukan tanpa tantangan. Salah satu kendala terbesar adalah bagaimana menyampaikan pesan secara efektif kepada audiens. Selain itu, keterbatasan finansial dan fasilitas juga menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh tim kreatif.
Namun, melalui pameran ini, UKM Creative Art Makassar berharap dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
“Kami ingin pengunjung sadar bahwa menjaga lingkungan bisa dimulai dari hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, mengurangi konsumsi berlebihan dan menjadikan kebiasaan ramah lingkungan sebagai gaya hidup,” tutup Riana.
Kunci utama untuk mengatasi permasalahan sampah adalah self-control. Setiap individu memiliki peran dalam menciptakan perubahan, dimulai dari dirinya sendiri. (*/IN)
Penulis: Priskawati Pakila’