Pangeran Diponegoro: Wajah Pertama di Rupiah

Pangeran Diponegoro: Wajah Pertama di Rupiah
RUPIAH PERTAMA. Potret Pangeran Diponegoro pada uang kertas Rp100. (foto:ig/@@uangkunomedan)

INSPIRASI NUSANTARA– Uang kertas dengan nominal 100 rupiah menjadi seri uang kebudayaan pertama yang dicetak oleh Bank Indonesia. Uang yang diterbitkan pada tahun 1952 itu menampilkan wajah Pangeran Diponegoro.

Potret Pangeran Diponegoro yang tegas dan kuat di uang kertas Rp100 Seri Kebudayaan tidak hanya menggambarkan sosoknya, namun juga menyampaikan pesan semangat yang abadi kepada seluruh rakyat Indonesia.

Desain uang kertas ini mencerminkan keindahan seni dan makna budaya yang mendalam. Pada bagian depan, Pangeran Diponegoro ditampilkan dengan ukiran burung Garuda yang simbolis sebagai lambang kekuatan dan kejayaan. Di bagian belakang, stilisasi burung Garuda yang saling berhadapan menambah kesan mendalam akan kebudayaan dan kekayaan Nusantara.

Melalui desain ini, Bank Indonesia menghadirkan kembali api semangat perjuangan yang diwariskan oleh Pangeran Diponegoro. Uang rupiah menjadi lebih dari sekadar alat pembayaran. Rupiah telah menjadi media yang memupuk kebanggaan akan sejarah bangsa, serta membawa pesan persatuan dan semangat juang bagi generasi penerus.

Dikutip dari terbitan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta berjudul  Jejak Pangeran Diponegoro: Selawesi (Selarong hingga Sulawesi), gambar Pangeran Diponegoro tidak hanya ada pada uang kertas, tetapi juga pada uang logam. “Pada tahun yang sama juga muncul uang logam bergambar Diponegoro dengan nilai nominal 50 sen”.

Uang logam ini dikeluarkan lagi tahun 1954, 1955, dan 1957. Pada uang logam tahun 1952 juga terdapat tulisan dengan huruf pegon di samping tulisan huruf latin “Dipa Negara”.

Tahun 1971 pemerintah telah menyiapkan satu seri uang baru dengan gambar Diponegoro. Seri dengan empat nominal ini batal beredar meski gambarnya dapat ditemui pada buku-buku katalog uang di Indonesia.

Tahun 1975 muncul lagi uang kertas bergambar Diponegoro dengan nilai nominal Rp1000. Uang kertas tersebut bertahun 1975, namun pertama kali diterbitkan tanggal 1 Juni 1976. Uang ini juga baru beredar lebih dari sepuluh tahun kemudian, yaitu tanggal 2 April 1988.

Pangeran Diponegoro merupakan pemimpin besar Perang Jawa melawan penjajahan Belanda (1825-1830), dikenal karena keberanian dan kecintaannya pada Nusantara. Sebagai simbol perlawanan terhadap kolonialisme, ia tak pernah gentar menghadapi kekuatan penjajah. Kisah perjuangannya menjadi inspirasi bagi generasi muda di masa kolonial hingga kemerdekaan. (fit/in)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *