INSPIRASI NUSANTARA–Di tengah derasnya arus modernisasi, para penulis lokal membuktikan bahwa sastra bukan sekadar hobi, melainkan suara yang mampu menembus batas. Berbagai komunitas dan festival telah menjadi jembatan bagi karya-karya anak negeri untuk dikenal lebih luas, dari ruang diskusi kecil hingga panggung internasional.
Makassar tidak hanya dikenal sebagai kota bersejarah dengan jejak pelaut ulung, tetapi juga sebagai pusat sastra yang berkembang pesat. Di tengah arus modernisasi, para penulis lokal terus membangun ekosistem literasi yang kuat, menjadikan Makassar sebagai rumah bagi banyak karya sastra yang merefleksikan kearifan lokal sekaligus menembus panggung internasional.
Perkembangan ini tidak lepas dari peran berbagai komunitas sastra yang aktif mendorong gerakan literasi dan membuka ruang bagi penulis untuk menyalurkan karya mereka. Dengan semakin tingginya minat masyarakat terhadap sastra, berbagai festival dan komunitas pun bermunculan untuk merawat tradisi literasi di kota ini.
Melalui berbagai program dan inisiatif, komunitas-komunitas ini tidak hanya menghadirkan ruang diskusi, tetapi juga membangun jejaring global yang membuka peluang bagi penulis untuk memperkenalkan karyanya ke audiens yang lebih luas.
Panggung sastra di Makassar kini tidak lagi sekadar milik segelintir individu, melainkan telah menjadi gerakan kolektif yang membentuk identitas literasi kota ini. Dari festival sastra hingga penerbitan buku, dari diskusi hingga lokakarya, semua kegiatan ini menjadi bukti bahwa penulis-penulis lokal Makassar memiliki daya saing untuk berbicara di level nasional dan internasional.
Berikut adalah beberapa inisiatif sastra terkemuka di Makassar:
1. Forum Lingkar Pena (FLP) Wilayah Sulawesi Selatan
FLP Sulawesi Selatan secara rutin mengadakan festival literasi dan kebudayaan, seperti Festival Pappaseng. Acara yang berlangsung pada 25-27 Januari 2025 ini menjadi wadah diskusi isu-isu literasi dan budaya, dengan tujuan membangun iklim literasi di Kota Makassar. Festival ini mengajak berbagai komunitas untuk bersama-sama mengembangkan dunia literasi.
2. Makassar International Writers Festival (MIWF)
Diselenggarakan oleh Rumata’ ArtSpace sejak 2011, MIWF adalah festival penulis internasional pertama dan satu-satunya di Indonesia Timur. Festival ini telah meraih penghargaan International Excellence Award sebagai festival sastra terbaik 2020 dari London Book Fair. MIWF menjadi ajang bagi penulis, pembaca, seniman, dan akademisi untuk bertukar gagasan dan pengalaman, serta memperkuat hubungan sastra antara Indonesia dan dunia internasional.
3. Rumata’ ArtSpace
Rumata’ ArtSpace, didirikan pada 18 Februari 2011, adalah rumah budaya yang menawarkan fasilitas bagi seniman dan komunitas di Makassar. Selain menjadi penyelenggara MIWF, Rumata’ dikenal dengan program-program unggulan lainnya yang berkontribusi pada pengembangan kebudayaan dan kesenian di Indonesia Timur.
4. Komunitas Ininnawa
Komunitas ini aktif dalam mendorong pertumbuhan sastra lokal melalui berbagai kegiatan, seperti diskusi buku, lokakarya penulisan, dan penerbitan karya-karya penulis daerah. Ininnawa berkomitmen untuk melestarikan dan mempromosikan sastra serta budaya Sulawesi Selatan ke tingkat nasional dan internasional.
Melalui inisiatif-inisiatif tersebut, Makassar telah membuktikan diri sebagai panggung sastra yang hidup, di mana penulis lokal memiliki kesempatan untuk berbicara dan didengar oleh dunia. (fit/in)