back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
30 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Tempat Wisata Ladang Sulsel: Menyapa Alam, Menghargai Petani 

inspirasinusantara.id -- Liburan tak lagi sekadar soal destinasi populer atau bangunan megah, kini ladang-ladang pangan pun berubah menjadi tempat wisata yang memanjakan mata dan...
BerandaPendidikanPemkot Makassar Buka Harapan Baru Lewat Pendidikan Kesetaraan 

Pemkot Makassar Buka Harapan Baru Lewat Pendidikan Kesetaraan 

MAKASSAR, inspirasinusantara.id — Sebanyak 248 warga Makassar resmi menerima ijazah pendidikan kesetaraan dalam kegiatan bertajuk “Kreativitas dan Gelar Karya” di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Ujung Pandang, Selasa (24/6/2025).

Program ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam memastikan setiap warga, termasuk yang pernah putus sekolah, memiliki akses pendidikan yang setara dan bermartabat.

Kegiatan tersebut mencakup penyerahan ijazah Paket A (setara SD) untuk 56 peserta, Paket B (setara SMP) untuk 68 peserta, dan Paket C (setara SMA) untuk 124 peserta. Selain pengakuan akademik, peserta juga menampilkan keterampilan yang diasah selama proses pembelajaran, seperti sablon, memasak, menjahit, dan kerajinan tangan.

“Lewat Kreativitas dan Gelar Karya, semacam penamatan sekolah paket A, B dan C. Dari menjahit, memasak, hingga menyablon, kreativitas para lulusan terpampang nyata dalam gelar karya yang digelar bersamaan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman menegaskan, pendidikan kesetaraan bukanlah jalur alternatif, melainkan pilihan penuh martabat yang membuka harapan dan masa depan semua orang.

“Ini bukan sekadar seremoni penyerahan ijazah, melainkan sebuah panggung yang menunjukkan bahwa pendidikan kesetaraan bukan pilihan kedua, tetapi jalur penuh martabat yang membuka harapan dan masa depan semua orang,” ungkapnya.

Menurut Achi, program ini bukan hanya bertujuan mengejar ijazah, tetapi juga menggali potensi dan keterampilan peserta.

“Pendidikan kesetaraan hadir bukan hanya untuk mengejar ijazah, tetapi juga menggali kreativitas, keterampilan, dan potensi yang sebelumnya mungkin tersembunyi,” katanya.

Baca juga : Aspirasi DPRD ke Wali Kota Makassar: Air, Pendidikan, KIS Utama

Ia menambahkan, peserta pendidikan kesetaraan berasal dari berbagai usia dan latar belakang. Tidak hanya anak-anak usia sekolah, namun juga warga dewasa yang belum sempat menyelesaikan pendidikan formal.

“Mereka diberikan pelatihan keterampilan bersamaan dengan proses belajar untuk mendapatkan ijazah. Harapannya, ijazah ini dapat membantu mereka melanjutkan pendidikan atau mempermudah akses kerja,” jelas Achi.

Program ini dirancang untuk memberikan bekal keterampilan hidup (life skill) yang bisa langsung diterapkan, baik dalam dunia kerja maupun untuk berwirausaha. Hal ini sejalan dengan visi Pemerintah Kota Makassar yang dipimpin oleh Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham dalam mendukung cita-cita Indonesia Emas 2045.

“Kami ingin semua anak dan warga Kota Makassar bisa merasakan hak yang sama atas pendidikan. Melalui SKB dan program pendidikan kesetaraan ini, pak Wali Kota dan Ibu Wawali ingin hadirkan solusi nyata,” ujarnya.

“Tidak hanya lewat ijazah, tapi juga lewat keterampilan. Ini adalah wujud tanggung jawab negara dalam membekali warganya agar mampu bersaing dan mandiri,” tambahnya.

Kegiatan ini menjadi agenda tahunan Dinas Pendidikan Kota Makassar melalui SKB Ujung Pandang, dan akan terus dikembangkan agar menjangkau lebih banyak warga. Dengan semangat inklusi, kegiatan ini menegaskan bahwa pendidikan yang bermartabat bukan hanya milik sekolah formal, tapi milik semua yang ingin belajar dan berkembang.

“Pendidikan kesetaraan ini bukan hanya program rutin, tapi bagian dari strategi besar Kota Makassar dalam membangun manusia yang cerdas, kreatif, dan mandiri. Kami ingin hadirkan keadilan dalam pendidikan,” pungkas Achi Soleman. (*/IN)