back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
30 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Tempat Wisata Ladang Sulsel: Menyapa Alam, Menghargai Petani 

inspirasinusantara.id -- Liburan tak lagi sekadar soal destinasi populer atau bangunan megah, kini ladang-ladang pangan pun berubah menjadi tempat wisata yang memanjakan mata dan...
BerandaPemerintahanMunafri Tegaskan ASN Nasionalis, Adaptif, dan Melek AI

Munafri Tegaskan ASN Nasionalis, Adaptif, dan Melek AI

MAKASSAR, inspirasinusantara.id – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan pentingnya semangat nasionalisme dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi bagi aparatur sipil negara (ASN). Hal ini ia sampaikan usai mengikuti upacara menyanyikan lagu Indonesia Raya di Halaman Kantor Balai Kota Makassar, Selasa (24/6/2025), pukul 09.57 hingga 10.00 WITA.

Dalam suasana penuh khidmat usai upacara, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyampaikan pesan reflektif kepada seluruh jajaran aparatur sipil negara (ASN). Ia menekankan pentingnya makna yang terkandung di balik setiap bait lagu kebangsaan.

“Lagu Indonesia Raya bukan sekadar seremoni. Menyanyikan lagu kebangsaan bersama adalah pengingat bahwa kerja kita sebagai abdi negara harus selalu berpijak pada semangat kebangsaan,” ujar Munafri, yang akrab disapa Appi.

Baca juga : Munafri Gagas Roadmap Sampah Modern Demi Makassar Bersih 

Selepas kegiatan tersebut, Munafri yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) Pusat, langsung mengikuti webinar nasional bertajuk “Peran ASN dalam Tata Kelola Pemerintahan Berbasis AI.”

Webinar ini merupakan bagian dari Program Garuda APEKSI, yang mencakup skema beasiswa pemahaman Artificial Intelligence (AI) untuk ASN pemerintah kota se-Indonesia.

Direktur Eksekutif APEKSI, Alwis Rustam, dalam pemaparannya menegaskan bahwa transformasi digital sudah menjadi keniscayaan.

“Digitalisasi dan AI bukan lagi masa depan, tapi sudah jadi kenyataan sehari-hari. ASN harus disiapkan agar adaptif dan mampu berkomunikasi serta menyebarkan informasi secara akurat di tengah arus digital,” ungkap Alwis.

Ia menambahkan bahwa pemahaman terhadap AI tidak sebatas pada teknologi, tetapi juga menyangkut aspek etika, mitigasi risiko, serta efektivitas tata kelola pemerintahan. Menurutnya, pemerintah kota harus bergerak cepat, adaptif, namun tetap berlandaskan nilai-nilai pelayanan publik yang mengutamakan kemanfaatan masyarakat.

Melalui APEKSI, pelatihan dan program beasiswa AI akan diperluas bagi ASN di kota-kota anggota, sebagai bentuk investasi jangka panjang terhadap kapasitas birokrasi yang profesional dan relevan dengan zaman.

“ASN bukan hanya pelaksana teknis, tapi juga agen perubahan dalam transformasi digital yang inklusif dan etis,” tegas Munafri. (*/IN)