IN, JAKARTA – Pertumbuhan tabungan emas atau cicil emas di bank syariah diproyeksikan semakin cemerlang di tahun 2024. Hal itu sejalan dengan minat investasi masyarakat yang bakal terus meningkat.
Sepanjang tahun 2023 tercatat sebanyak 9,6 juta nasabah yang telah membuka tabungan atau cicil emas dengan outsanding mencapai 7,61 juta ton.
Sejalan dengan itu, industri perbankan syariah nasional juga sudah ancang-ancang menyiapkan strateginya untuk menggaet lebih banyak nasabah untuk berinvestasi emas melalui layanan yang ditawarkan.
Terbaru ada PT Bank Maybank Indonesia Tbk yang bekerjasama dengan PT Pegadaian meluncurkan Tabungan Emas Pegadaian di M2U ID App.
Produk Investasi Syariah Bank Muamalat Diprediksi Tumbuh Pesat Tahun Ini
Chief Digital Officer Maybank Indonesia Charles Budiman mengatakan, Tabungan Emas Pegadaian di M2U ID App merupakan salah satu inovasi digital Maybank dalam memberikan layanan yang ‘Humanising Financial Services’ demi menyediakan solusi keuangan dan menjangkau lebih banyak nasabah.
Menurut Charles, investasi emas menjadi salah satu jenis investasi yang bisa menjadi pilihan tepat oleh karena nilainya yang cukup stabil, bahkan meningkat.
“Tahun ini emas diproyeksikan menguat berdasarkan Comodity Markets Outlook Oktober 2023 dari Bank Dunia,” ungkapnya.
Sementara itu PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) juga optimis prospek bisnis emas ke depannya akan semakin berkilau, dan bakal menjadi salah satu champion product dan seiring dengan harga perdagangan emas dunia yang terus naik, permintaan masyarakat yang terus tinggi serta peran bank/jasa keuangan untuk mensosialisasikan emas.
Corporate Secretary BSI Gunawan Arif Hartoyo mengatakan, salah satu upaya BSI untuk mengakuisisi lebih banyak nasabah tabungan atau cicil emas adalah dengan menggencarkan literasi keuangan inklusif kepada seluruh segmen masyarakat.
Di mana utamanya fokus menyasar segmen anak muda mengingat usia muda memiliki jangka waktu yang relatif lebih panjang dalam mempersiapkan finansial.
“Salah satu hal yang kami kampanyekan yakni pembiayaan dan investasi yang ringan tapi memiliki impact besar yakni emas,” kata Corporate Secretary BSI Gunawan Arif Hartoyo.
Gunawan menyebut, upaya untuk mendorong masyarakat memiliki investasi emas sejak dini, adalah dengan membuat program bundling, dimana setiap nasabah diharapkan memiliki produk BSI minimal 2-3 produk termasuk emas.