INSPIRASI NUSANTARA– Pernahkah kalian mendengar kutipan, “Sebelum menikah, seorang pria akan sulit tidur sepanjang malam untuk memikirkan sesuatu yang kaukatakan. Setelah pernikahan, ia akan terlelap bahkan sebelum kau selesai mengatakannya” ? Ungkapan tersebut dicetuskan oleh Helen Rowland, seorang jurnalis dan juga penulis buku berkebangsaan Amerika.
Mungkin memang benar apa yang dikatakan Rowland. Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal ilmiah Nature Human Behavior menemukan bahwa orang yang belum menikah memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala depresi dibandingkan mereka yang sudah menikah.
“jenis kelamin (laki-laki memiliki risiko lebih besar mengalami gejala depresi ketika belum menikah dibandingkan perempuan),” dikutip dari Psychology Today.
Penelitian ini melibatkan data dari tujuh negara berbeda, yakni Amerika Serikat, Inggris, Meksiko, Irlandia, Korea, Tiongkok, dan Indonesia, dengan jumlah sampel sekitar 541 juta orang. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara status pernikahan dan risiko depresi.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi penelitian ini. Misalnya, di negara-negara Barat, individu yang belum menikah lebih berisiko mengalami gejala depresi dibandingkan dengan di negara-negara Timur.
Selain itu, tingkat pendidikan turut memengaruhi risiko tersebut. orang dengan pendidikan lebih tinggi memiliki risiko gejala depresi lebih besar dibandingkan mereka yang berpendidikan lebih rendah.
Faktor lain yang turut diperhatikan dalam penelitian ini adalah kebiasaan konsumsi alkohol dan merokok. Dua hal tersebut diidentifikasi sebagai mekanisme yang dapat memperburuk kondisi mental bagi individu yang belum menikah.
Penelitian sebelumnya juga telah menyelidiki hubungan antara status pernikahan dan depresi, namun banyak yang terbatas pada sampel dari negara Barat, seperti AS, atau memiliki jumlah sampel kecil. Berbeda dari studi-studi sebelumnya, penelitian terbaru ini mencakup data dari berbagai budaya dan memiliki cakupan sampel yang jauh lebih luas, sehingga hasilnya dianggap lebih akurat dan dapat diandalkan. (fit/in)
Sumber : Zhai X, Tong HHY, Lam CK, Xing A, Sha Y, Luo G, Meng W, Li J, Zhou M, Huang Y, Wong LS, Wang C, Li K. Association and causal mediation between marital status and depression in seven countries. Nat Hum Behav. 2024 Nov 4. doi: 10.1038/s41562-024-02033-0.