INSPIRASI NUSANTARA— Peringatan Hari Bangunan Indonesia pada 11 November menjadi momen penting bagi sektor konstruksi untuk mempercepat pembangunan dengan mengedepankan standar berkualitas tinggi, efisiensi biaya, serta komitmen terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan.
Hari Bangunan Indonesia, dideklarasikan di Hotel Mulia Senayan, Jakarta yang dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, ratusan pelaku industri jasa konstruksi, peneliti dan akademisi di bidang konstruksi.
Dilansir dari Infotekniksipil, peringatan Hari Bangunan Indonesia, yang jatuh setiap tanggal 11 November, mengusung simbol angka 1 yang melambangkan pilar-pilar bangunan kokoh. Tanggal ini dipilih untuk mengingat pentingnya membangun infrastruktur yang kuat, berkualitas, serta ramah lingkungan. Salain itu, tanggal yang jatuh pada akhir tahun ini, bisa dijadikan momentum untuk mengevaluasi perkembangan bangunan selama setahun.
Hari Bangunan Indonesia dipelopori oleh sejumlah tokoh nasional yang memiliki kompetensi di bidang konstruksi. Mereka adalah Drajat Hoedajanto (Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia), Eddy Hussy (Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia), Han Awal (Budayawan), Munichy B Edress (Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia), serta beberapa tokoh lainnya seperti Siti Adiningsih Adiwoso (Ketua Green Building Council Indonesia), Wilfred A Sangkali (Ketua Asosiasi Precast Indonesia), dan Wiratman Wangsadinata (Pakar Konstruksi).
Tujuan dari peringatan ini adalah untuk mempercepat pembangunan Indonesia dengan mengutamakan kualitas yang tinggi, efisiensi biaya, serta keberlanjutan lingkungan. Tak hanya itu, Hari Bangunan Indonesia juga menjadi ajang untuk mendorong masyarakat agar memahami standar keselamatan dan tata cara membangun yang sesuai dengan regulasi yang ada, seperti pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Hari Bangunan Indonesia menjadi momen berharga untuk mendorong kolaborasi antara kontraktor, pengembang, industri bahan bangunan, arsitek, dan akademisi guna memperkuat komitmen terhadap kualitas bangunan yang tinggi. Pada kesempatan ini, mereka diajak untuk terus menjaga standar konstruksi yang aman dan berkualitas, serta berperan aktif dalam memberikan edukasi terkait dunia konstruksi kepada masyarakat luas.
Sebagaimana kata-kata bijak David Allan Coe, “Bukan keindahan bangunan yang seharusnya kita perhatikan, melainkan fondasi yang mendukungnya, karena itulah yang akan diuji oleh waktu.”
Peringatan Hari Bangunan Indonesia bukan hanya sebagai refleksi atas perkembangan konstruksi di Indonesia, tetapi juga sebagai pengingat bahwa membangun tidak hanya sekedar membangun, tetapi juga membangun dengan tanggung jawab, memperhatikan keamanan, dan memastikan keberlanjutan bagi generasi mendatang. (fit/in)