INSPIRASI NUSANTARA— Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional diperingati setiap tanggal 13 Oktober. Gen Z dan Milenial bisa melakukan berbagai hal sebagai bentuk dukungan.
Sebagai generasi yang memiliki tingkat kesadaran lingkungan yang lebih tinggi, Gen Z dan Milenial berperan penting dalam mengadvokasi isu-isu lingkungan yang dapat mengakibatkan bencana.
Berdasarkan data dari World Research Institute (WRI) ambang batas 1,5°C yang ditetapkan oleh Perjanjian Paris berisiko terlampaui dalam beberapa tahun ke depan jika emisi tidak dikurangi secara drastis. Jika demikian, risiko terjadinya bencana akan lebih tinggi pula,.
Untuk itu, berbagai gaya hidup untuk mengurangi risiko bencana perlu dilakukan. Gaya hidup tersebut berfokus pada upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan sekaligus memperkuat kesiapsiagaaan masyarakat.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil.
- Mengurangi Emisi Karbon
Penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan, seperti energi terbarukan (matahari, angin), dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim, yang menyebabkan bencana alam seperti banjir dan kekeringan.
- Mengurangi Penggunaan Plastik
Plastik tidak mudah terurai dan seringkali mencemari sungai dan laut, yang dapat memperburuk bencana banjir. Menggunakan produk ramah lingkungan dan mengurangi limbah plastik dapat membantu mencegah penyumbatan saluran air.
- Menanam Pohon dan Melestarikan Hutan
Pohon membantu menyerap air hujan dan mencegah erosi tanah serta banjir. Reboisasi dan penghijauan juga dapat mengurangi risiko tanah longsor.
- Mengelola Limbah dengan Baik
Pengelolaan limbah yang buruk dapat memperparah bencana alam seperti banjir. Limbah rumah tangga dan industri harus dikelola dengan baik untuk menghindari pencemaran lingkungan.
- Konsumsi Berkelanjutan
Memilih produk lokal dan organik, serta mengurangi konsumsi daging merah, dapat mengurangi deforestasi dan kerusakan lahan pertanian, yang sering kali berhubungan dengan bencana ekologi.
- Kesiapsiagaan Bencana
Mengadopsi gaya hidup yang sadar bencana dengan mempersiapkan peralatan darurat, membuat rencana evakuasi, dan mengikuti pelatihan tanggap darurat dapat meningkatkan kemampuan bertahan saat terjadi bencana.
- Membangun Infrastruktur Tahan Bencana
Memastikan bangunan, jalan, dan infrastruktur lainnya dibangun sesuai standar tahan bencana, terutama di wilayah rawan gempa, banjir, atau tsunami.
Dengan mengubah pola hidup kita untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memperkuat kesiapsiagaan, risiko dampak bencana dapat diminimalkan. (*/IN)