BPS Sulsel: Ekonomi 2023 Meningkat Namun Cenderung Melambat Dibandingkan Tahun Sebelumnya

BPS. Kepala BPS Sulsel saat menyampaikan update ekonomi melalui kanal youtube BPS. (Foto:IST/YoutubeBPS)

IN, MAKASSAR – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaiakn data perekonomian Sulsel 2023 mengalami peningkatan sebesar 4,51 persen. Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Sulsel Aryanto dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung melalui YouTube BPS Sulsel, Senin (5/2/2024).

“Selama 2023, perekonomian Sulsel mampu menciptakan nilai tambah sebesar Rp652,57 triliun (harga berlaku) atau Rp377,16 triliun (harga konstan),” ucapnya,

Selanjutnya, ia mengatakan, walau mengalami peningatan di 2023, namun pergerakan ekonomi Sulsel sedikit melambat jika dibandingkan dengan tahun 2022. Kata dia, tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Sulsel mencapai 5,10 persen, dan tahun 2021 sebesar 4,64 persen.

“Kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi selama 2023 trennya secara c to c tumbuh 4,51 persen, secara y o y tumbuh 3,79 persen, sedangkan q to q mengalami kontraksi -1,47 persen,” paparnya.

Aryanto juga menyebutkan, sebanyak 63,40 persen perekonomian sulsel dipengaruhi ole Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2023 yang berasal dari pertanian, perdagangan, industri, dan konstruksi.

Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pertambangan dan penggalian dengan capaian 13,63 persen. Kemudian diikuti jasa lainnya sebesar 11,22 persen, dan jasa perusahaan sebesar 9,28 persen.

“Seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif,” katanya.

Jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi menurut pengeluaran, 91,43 persen PDRB tahun 2023 berasal dari konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).

Aryanto mengatakan, konsumsi rumah tangga memiliki share terbesar yakni 53,62 persen pada tahun 2023.

Kemudian Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) mengalami pertumbuhan positif sebesar 8,83 persen. Serta komponen pengeluaran tumbuh positif kecuali ekspor dan impor.

“Konsumsi rumah tangga adalah sumber pertumbuhan ekonomi terbesar yakni sebesar 2,20 persen,” kata Aryanto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *