back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
32 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Munafri Siap Benahi BUMD Usai Disorot DPRD 

MAKASSAR, inspirasinusantara.id — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, berkomitmen untuk membenahi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setelah menerima sejumlah catatan kritis dari fraksi-fraksi DPRD...
BerandaPendidikanHardiknas 2025: Menggerakkan Perubahan dalam Pendidikan Indonesia

Hardiknas 2025: Menggerakkan Perubahan dalam Pendidikan Indonesia

INSPIRASI NUSANTARA–Hardiknas 2025 kembali menjadi panggung refleksi nasional, saat bangsa Indonesia mengenang perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam menanamkan fondasi pendidikan yang merata dan membebaskan.

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati setiap tanggal 2 Mei di Indonesia. Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara, tokoh yang dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Indonesia.

Hardiknas menjadi momen penting yang menyoroti peran strategis pendidikan dalam membangun bangsa.

Dilansir dari Kemendikbud, tahun ini, peringatan Hardiknas 2025 mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua.” Tema tersebut ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), dengan harapan seluruh elemen bangsa dapat terlibat aktif menciptakan pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan merata.

Peringatan ini memiliki dasar hukum yang kuat, yaitu Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959. Dalam Keppres tersebut, tanggal 2 Mei resmi ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Meski tidak termasuk hari libur, Hardiknas tetap menjadi salah satu hari besar nasional yang diperingati secara luas di berbagai daerah.

Baca juga : 3 Mei Memperingati Hari Apa? Berikut Daftarnya!

Menelusuri Sejarah Hardiknas

Tanggal 2 Mei bukan sekadar simbol, tetapi mengandung makna sejarah yang mendalam. Hari ini dipilih karena bertepatan dengan ulang tahun Ki Hadjar Dewantara, pahlawan nasional yang dihormati karena dedikasinya dalam memperjuangkan akses pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dilansir dai Wikipedia, Ki Hadjar Dewantara lahir dari keluarga bangsawan Jawa di masa penjajahan Belanda. Ia dikenal vokal menentang sistem pendidikan kolonial Hindia Belanda yang diskriminatif dan hanya memberikan hak belajar kepada kalangan Belanda serta kaum berada. Akibat kritiknya yang tajam, ia sempat diasingkan ke Belanda.

Namun, sekembalinya ke tanah air, ia tidak tinggal diam. Ia mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa pada 1922, yang memberikan kesempatan belajar bagi kaum pribumi tanpa memandang latar belakang sosial dan ekonomi. Setelah Indonesia merdeka, Ki Hadjar dipercaya menjadi Menteri Pendidikan pertama Republik Indonesia.

Filosofi pendidikannya yang terkenal, Tut Wuri Handayani yang berarti “di belakang memberi dorongan” hingga kini masih digunakan sebagai semboyan dunia pendidikan Indonesia. Ki Hadjar wafat pada 26 April 1959, namun semangatnya tetap hidup dalam sistem pendidikan nasional.

Sebagai bentuk penghormatan atas kontribusinya, pemerintah menetapkan tanggal lahirnya sebagai Hari Pendidikan Nasional. Hardiknas tak hanya menjadi momentum mengenang jasa Ki Hadjar Dewantara, tetapi juga menjadi ajakan untuk terus memperjuangkan pendidikan yang adil dan bermutu bagi semua kalangan.

Di tengah tantangan zaman yang terus berubah, semangat Hardiknas menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Tidak hanya tugas guru atau pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat. (*/IN)