INSPIRASI NUSANTARA–Setiap tanggal 14 Februari, dunia diramaikan dengan perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine’s Day. Dari ritual kuno di Roma hingga ekspor budaya Amerika, Hari Valentine telah mengalami transformasi panjang sebelum menjadi fenomena global seperti sekarang.
14 Februari selalu identik dengan Hari Kasih Sayang. Perayaan yang awalnya berakar dari tradisi kuno ini telah berkembang menjadi momen berbagi cinta dan kebahagiaan di seluruh dunia.
Menurut Jaya Suprana dalam buku “Babak Belur Belajar Berpikir” karya Darminto M. Sudarmo (2021:298), Hari Valentine telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia, sebagai bagian dari ekspor budaya populer Amerika Serikat, sama seperti industri film Hollywood.
Kini, perayaan ini tidak hanya terbatas pada pasangan romantis, tetapi juga menjadi momen untuk menunjukkan kasih sayang kepada sahabat, keluarga, hingga rekan kerja.
Asal Usul Hari Valentine
Tradisi merayakan Hari Valentine memiliki sejarah panjang yang diperkirakan bermula dari Roma Kuno. Salah satu teori yang populer menyebutkan bahwa perayaan ini berakar dari festival Lupercalia, sebuah ritual kesuburan yang digelar setiap 14 Februari.
Dalam perayaan tersebut, masyarakat Romawi melakukan berbagai upacara, termasuk pengorbanan hewan dan prosesi perjodohan, di mana nama pria dan wanita dipasangkan secara acak melalui undian. Namun, ketika ajaran Kristen berkembang, praktik ini mulai ditinggalkan.
Pada akhir abad ke-5, Paus Gelasius I disebut-sebut menggantikan Lupercalia dengan Hari Santo Valentine, meskipun tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa inilah cikal bakal Hari Valentine yang kita kenal saat ini. Perubahan ini diduga merupakan upaya gereja untuk menghapus tradisi pagan dan menggantinya dengan perayaan yang lebih selaras dengan ajaran Kristen.
Makna Valentine Bagi yang Merayakan
Bagi banyak orang, Hari Valentine bukan sekadar perayaan romantis, tetapi juga waktu untuk menghargai hubungan yang sudah terjalin. Tradisi berbagi hadiah seperti bunga, cokelat, atau kartu ucapan menjadi cara populer untuk mengekspresikan perasaan.
Beberapa pasangan bahkan memanfaatkan momen ini untuk mempererat ikatan emosional mereka dengan melakukan kegiatan bersama, seperti makan malam romantis atau perjalanan singkat.
Perayaan Valentine di Era Modern
Seiring perkembangan zaman, perayaan Hari Kasih Sayang semakin beragam. Di beberapa negara, Valentine dirayakan dengan cara unik, misalnya di Jepang, wanita yang memberikan cokelat kepada pria sebagai tanda kasih sayang. Sementara itu, di Korea Selatan, mereka yang tidak menerima hadiah pada 14 Februari memiliki perayaan khusus yang disebut “Black Day” pada 14 April, di mana mereka berkumpul untuk menikmati jajangmyeon (mi saus hitam) sebagai bentuk solidaritas.
Bagi yang merayakan, Hari Valentine bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momen untuk mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayang kepada orang-orang terdekat.
Apakah Anda termasuk yang merayakan Valentine tahun ini? (fit/in)