IN, ENREKANG — Inovasi dalam penanganan gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) telah ditunjukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Enrekang.
Hal itu disampaikan Bupati Enrekang, Muslimin Bando saat menjadi pembicara pada Wrkshop Pencegahan dan Penanggulangan GAKI di Hotel Universitas Hasanuddin Makassar, Senin (05/06/2023).
Dalam kegiatan tersebut hadir sejumlah akademisi FKM UNHAS antara lain, Prof Veni Hadju dan timnya. Juga hadir para peserta dari kalangan akademisi bidang kesehatan masyarakat.
Kegiatan juga diikuti peserta daring. Salah satu yang hadir Jonathan Gorstein mewakili Bill & Melinda Gates Foundation.
Bupati yang akrab disebut MB itu menyampaikan sejumlah program dan kebijakan Pemda Enrekang, terkait garam beriodium.
Kata dia, Pemkab Enrekang paham bahwa kekurangan iodium dapat mengakibatkan gondok, gangguan kehamilan, hingga gejala stunting yang kini gencar ditangani.
“Tahun 90-An, Enrekang wilayah timur memang endemik GAKI,” sebutnya.
“Kini wilayah ini juga sempat menunjukkan prevalensi stunting yang tinggi, namun berkat pelbagai program kita sudah terus menurun sampai 19 persen di tingkat kabupaten,” tambah MB.
Untuk itu, MB menyampaikan sejumlah saran anatara lain pembangunan pabrik fortifikasi garam di wilayah utara Sulsel. Bupati menyatakan komitmen akan membuat Perbup yang akan diajukan menjadi Perda garam beriodium.
“Kolaborasi program dengan pelbagai pihak juga kita buka seluas-luasnya, termasuk dengan FKM UNHAS maupun BMGF,” katanya.
Bupati berharap lewat pelbagai upaya ini, kualitas asupan gizi keluarga di Kabupaten Enrekang bisa lebih baik dan lengkap. Menuju generasi emas Enrekang yang sehat, cerdas, dan bebas stunting. (*)