IN, MAKASSAR – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan menjaga pasokan listrik secara kontinyu di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel). Hal tersebut disampaikan Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif dalam rilis yang dikirim, Jumat (24/11/2024).
Ia menyampaikan Daya Mampu Pasok (DMP) kondisi normal sistem Sulbangsel mencapai 2.300 megawatt (MW) dengan kontribusi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 850 MW.
“Beban Puncak malam hari berada di kisaran 1.800 MW, atau tersedia reserve margin 21,7% dan ini sebenarnya cukup ideal sebelum terganggu akibat fenomena El Nino. Musim kering yang berkepanjangan tersebut telah berdampak terhadap berkurangnya debit air sehingga menyebabkan kemampuan PLTA turun sekitar 75 persen dari 850 Megawatt (MW) menjadi 200 MW,” jelasnya.
Ditegur Soal Pemadaman Listrik Bergilir, Manager PLN Sulselrabar Kunjungi Danny Pomanto
Amirul sapaan akrabnya, menuturkan bahwa pihak PT PLN telah melakukan berbagai upaya mulai dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di daerah aliran sungai lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air, hingga relokasi pembangkit dari beberapa wilayah tersebar di Indonesia yang memasok tambahan daya sekitar 80 Megawatt (MW).
“Upaya TMC telah membuahkan hasil di mana hujan sudah turun di beberapa lokasi PLTA, harapannya debit air dapat terus bertambah dan suplai listrik bisa kembali normal,” tuturnya.
SMP 8 Makassar Kebakaran, Danny Pomanto Minta PLN Sulselrabar Bertanggungjawab
Sehubungan dengan itu, pemadaman bergilir yang terus dilakukan PT PLN mendapat berbagai respon dari masyarakat, salahsatunya protes terkait tagihan yang melonjak walaupun listrik seringkali padam.
Dalam menanggapi hal tersebut, Amirul mengatakan pihak PLN senantiasa membuka layanan pengaduan 24 jam melalui via telpon contact center 123 atau membuat pengaduan menggunakan aplikasi PLN Mobile di Play store/App Store .
“Terkait tagihan rekening listrik tentunya PLN menggunakan alat ukur kWh meter yang mengukur pemakaian energi listrik masing-masing pelanggan. Penggunaan listrik pelanggan juga tentunya berbeda-beda, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan case by case,” pungkasnya.
Diketahui, sistem Kelistrikan Sulbagsel terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu, Poso (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan.