INSPIRASI NUSANTARA — Film animasi lokal Jumbo berhasil mengukir sejarah baru dalam perfilman Indonesia dengan meraih lebih dari 4 juta penonton.
Tak hanya memecahkan rekor sebagai film animasi lokal terlaris sepanjang masa, Jumbo juga membuktikan bahwa film anak-anak mampu mendominasi layar lebar di tengah persaingan genre horor dan aksi yang biasa mendominasi.
Diumumkan langsung oleh Visinema Pictures melalui media sosial, pencapaian ini menjadi bukti kuat bahwa cerita lokal yang menyentuh dan relevan bisa mendapat tempat istimewa di hati penonton. Film ini tak hanya menghibur, tetapi juga menghadirkan pesan mendalam tentang penerimaan diri dan kekuatan imajinasi anak-anak Indonesia.
Kisah Don, bocah yatim piatu bertubuh besar yang menemukan dunia ajaib lewat buku peninggalan orang tuanya, menjadi titik awal petualangan emosional dan visual yang sarat makna. Keberadaan tokoh Meri, peri kecil yang ia temui di dunia tersebut, menghadirkan dinamika yang menghangatkan, membuat cerita Jumbo terasa akrab dan memikat untuk semua usia.
Yang membuat film ini semakin istimewa adalah jajaran pengisi suara yang berasal dari lintas generasi, seperti Ariel NOAH, Prince Poetiray, hingga Quinn Salman, yang sukses memberi nyawa pada karakter-karakter ikonik.
Keberhasilan Jumbo menembus angka fantastis ini terasa semakin luar biasa karena diraih di tengah persaingan ketat dengan film-film besar lainnya, seperti Pabrik Gula dan film terbaru Joko Anwar Pengepungan di Bukit Duri.
“Jumbo adalah karya cinta yang saya dedikasikan untuk anak saya dan seluruh anak Indonesia, agar mereka memiliki pilihan yang membanggakan di bioskop,” ungkap Angga Dwimas Sasongko, CEO Visinema Group.
Lebih dari sekadar pencapaian angka, Jumbo menjadi simbol kebangkitan film anak dan animasi lokal. Ia hadir bukan hanya sebagai hiburan, tapi sebagai bukti bahwa karya anak bangsa bisa bersinar di panggung tertinggi, bahkan di masa tayang paling kompetitif. (Int/fik/IN)