IN, LUWU — Menyikapi bencana baniir di Kabupaten Luwu, tim Kalla Rescue langsung bergerak cepat hadir membantu warga yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Suli, Sabtu (4/5/2024).
Sejumlah tim Kalla Rescue mengevakuasi warga di Kecamatan Suli dengan menggunakan armada yang dimiliki berupa perahu karet untuk diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Selain evakuasi warga, tim Kalla Rescue bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu, melakukan pencarian terhadap dua korban hilang. Dimana kedua korban telah ditemukan yakni bernama Ulfiana (P/8 tahun) dan satu korban lainnya Mutmita (P/5 tahun).
Corporate Social Responsibility Department Head KALLA, Rafiquah Djamil mewakili seluruh insan KALLA menyampaikan rasa empati dan kepedulian terhadap korban banjir dan tanah longsor yang terjadi di beberapa wilayah Wajo, Sinjai, dan Luwu.
“Setiap bencana tentunya membawa duka dan luka mendalam bagi setiap warga yang terdampak. KALLA turut berduka cita dan sangat prihatin terhadap warga yang terdampak. Semoga keadaan dapat segera membaik dan aktivitas warga dapat segera kembali berjalan normal”, ucap Rafiquah Djamil.
Bencana tersebut menyebabkan kerusakan pemukiman warga, fasilitas umum, lahan pertanian, perkebunan, dan masih banyak kerusakan lainnya.
Hingga sampai saat ini, tim Kalla Rescue bersama tim SAR dan PMI masih terus melakukan evakuasi warga setempat di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, (7/5/2024). Tim Kalla Rescue dipusatkan beroperasi di Kabupaten Luwu, sebab Luwu merupakan wilayah dengan dampak terparah sejak banjir bandang dan tanah longsor melanda, Jumat (3/5/24).
Disamping evakuasi warga, tim Kalla Rescue pun turut membantu pembersihan terhadap sejumlah fasilitas umum yang terdampak banjir di Kabupaten Luwu, seperti halnya rumah ibadah. Dimana kondisi saat ini, genangan air akibat banjir sudah mulai surut.
Kedepannya, tim Kalla Rescue akan terus berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan membangun jejaring sesama potensi tim SAR serta terus terlibat pada upaya pertolongan dan evakuasi korban bencana. Bukan hanya Sulawesi Selatan saja, tetapi diseluruh wilayah Sulawesi”, ungkap Rafiquah Djamil. (*/IN)