INSPIRASI NUSANTARA–Bagi sebagian perempuan, membangun dan mempertahankan persahabatan bukanlah hal yang mudah. Dibalik kesulitan tersebut, ternyata ada beragam faktor yang menghalangi mereka untuk memiliki banyak teman, mulai dari kecemasan sosial hingga luka emosional masa lalu yang dalam.
Memiliki banyak teman menjadi harapan banyak perempuan, namun bagi sebagian orang, hal ini bukanlah perkara mudah. Terkadang, penyebabnya jauh lebih kompleks daripada yang terlihat.
Menjalin hubungan pertemanan yang erat dan luas adalah impian banyak perempuan. Namun, untuk sebagian orang, memiliki banyak teman bukanlah hal yang mudah dicapai.
Sering kali, di balik kesulitan tersebut, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi bagaimana mereka membentuk dan mempertahankan persahabatan. Dari perasaan cemas hingga pengalaman masa lalu yang menyakitkan, perempuan sering kali menghadapi tantangan yang tidak terlihat oleh orang lain.
Dari dalam diri sendiri hingga pengalaman masa lalu, berbagai faktor bisa membuat seseorang merasa terisolasi. Berikut beberapa alasan yang sering dihadapi perempuan dalam menjalin persahabatan yang dilansir dari Bolde:
1.Kecemasan Sosial yang Membatasi Hubungan
Bagi sebagian perempuan, kecemasan sosial menjadi penghalang utama dalam membangun hubungan. Ketakutan akan dihakimi, kekhawatiran mengenai percakapan yang canggung, hingga rasa cemas saat berinteraksi dapat membuat pertemanan terasa berat.
Penelitian yang diterbitkan di Journal of Anxiety Disorders mengungkapkan bahwa kecemasan sosial dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalin dan menjaga hubungan persahabatan.
2. Tidak Memahami Aturan Tak Tertulis dalam Persahabatan Wanita
Pertemanan antarwanita sering kali memiliki aturan-aturan tak tertulis yang bisa sulit dipahami oleh sebagian orang. Hal-hal seperti keinginan untuk mengetahui segala sesuatu, berbagi pengalaman pribadi, dan menjadi sosok yang selalu hadir saat dibutuhkan, dapat terasa membebani bagi mereka yang belum terbiasa.
Ketidaktahuan ini bisa menyebabkan persahabatan terasa satu sisi atau dangkal, sehingga sulit untuk dijaga.
3. Luka Masa Lalu yang Menyulitkan Kepercayaan
Pengalaman buruk dengan teman di masa lalu bisa meninggalkan bekas yang mendalam, menjadikan perempuan enggan untuk membuka diri kembali. Mereka mungkin pernah dikhianati atau dimanipulasi, yang membuat mereka merasa ragu untuk membangun kembali hubungan persahabatan yang lebih banyak.
Luka emosional ini sering kali menjadi penghalang besar untuk mempercayai orang lain.
4. Kesulitan dalam Mempercayai Orang Lain
Kepercayaan adalah fondasi dari setiap hubungan, namun bagi beberapa perempuan, mempercayai orang lain bukanlah hal yang mudah. Rasa tidak aman, trauma masa lalu, atau takut ditolak bisa membuat mereka membangun tembok penghalang yang sulit ditembus, meskipun orang yang mereka temui memiliki niat baik.
5. Terlalu Sering Mengkritik Teman
Keinginan untuk memiliki teman yang sempurna bisa membuat beberapa perempuan terlalu sering mengkritik. Namun, sikap ini justru dapat menjauhkan mereka dari orang lain.
Keinginan untuk selalu membenarkan segala hal dapat membuat mereka terisolasi tanpa menyadari dampaknya terhadap hubungan sosial mereka.
6. Kecenderungan Mengontrol Teman
Bagi beberapa perempuan, pengalaman menyakitkan atau pengkhianatan di masa lalu dapat memunculkan kebutuhan untuk mengontrol teman-teman mereka. Mereka ingin semuanya sesuai dengan keinginan mereka dan sulit untuk memberi ruang bagi kompromi atau kolaborasi.
Sayangnya, sikap seperti ini justru membuat teman-teman merasa tidak nyaman dan akhirnya menjauh.
Memahami penyebab-penyebab ini bisa menjadi langkah pertama untuk membuka peluang bagi hubungan yang lebih sehat dan saling mendukung. Membangun kepercayaan diri dan belajar untuk membuka diri bisa menjadi jalan untuk memperbaiki kualitas hubungan persahabatan yang lebih luas. (fit/in)