Budaya  

Kesopanan di Era Digital: Bagaimana Gen Z Menyikapi Etika di Media Sosial

Kesopanan di Era Digital: Bagaimana Gen Z Menyikapi Etika di Media Sosial
ILUSTRASI Kesopanan di Era Digital: Bagaimana Gen Z Menyikapi Etika di Media Sosial. (foto:istimewa)

INSPIRASI NUSANTARA–Media sosial telah menjadi “rumah kedua” bagi Generasi Z, tempat mereka berbagi ide, mengekspresikan diri, dan bersosialisasi. Namun, di balik kreativitas dan keberanian mereka, muncul tantangan besar: bagaimana menjaga etika dan kesopanan dalam dunia yang tanpa batas

Di era di mana media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, generasi Z (Gen Z) dikenal sebagai kelompok yang paling aktif dan kreatif dalam memanfaatkannya. Namun, kebebasan berekspresi di dunia digital sering kali membawa tantangan, terutama dalam menjaga etika dan kesopanan.

Gen Z tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi, menjadikan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter sebagai ruang utama mereka untuk berinteraksi, berkreasi, bahkan menyuarakan opini. Namun, tak jarang, cara mereka menyampaikan pendapat menuai kritik karena dianggap kurang sopan atau tidak mempertimbangkan dampak emosional pada orang lain.

Dilansir dari SNIIS, media sosial telah mempunyai peran signifikan terhadap cara pandang dan pemahaman Generasi z (Gen z) terhadap norma sosial dan kesopanan.

Kebiasaan Berkomentar di Dunia Digital

Bagi Gen Z, media sosial adalah tempat untuk mengekspresikan diri tanpa batas. Mereka sering menggunakan humor, sarkasme, atau bahasa singkat yang terkadang disalahartikan sebagai kurang sopan.

Dalam beberapa kasus, perdebatan di media sosial berujung pada cyberbullying, yang tidak hanya merugikan individu, tetapi juga mencoreng citra Gen Z secara keseluruhan.

Namun, banyak pula dari mereka yang sadar akan pentingnya menjaga etika digital. Sebagian Gen Z bahkan menjadi pelopor kampanye anti-cyberbullying dan literasi digital, mengingatkan sesama pengguna untuk lebih bijak dalam menyampaikan pendapat.

Dampak Kesopanan di Media Sosial

Kesopanan di media sosial memiliki pengaruh besar terhadap bagaimana sebuah generasi dipandang. Ketika Gen Z menunjukkan interaksi yang sopan dan menghargai perbedaan, mereka dianggap mampu menciptakan ruang digital yang inklusif dan positif. Sebaliknya, komentar negatif atau provokatif dapat memicu konflik yang meluas, merugikan reputasi mereka sebagai generasi yang progresif dan berpikiran terbuka.

Menanamkan Etika Digital

Untuk menjaga kesopanan di era digital, diperlukan edukasi tentang literasi media sejak dini. Langkah ini bisa dimulai dari sekolah, komunitas, hingga keluarga. Selain itu, platform media sosial juga memiliki peran penting dalam menciptakan aturan yang mendukung interaksi yang sehat.

Gen Z perlu memahami bahwa setiap komentar yang mereka tulis mencerminkan nilai-nilai pribadi dan generasi mereka secara keseluruhan. Dengan menjaga kesopanan di dunia maya, mereka tidak hanya membangun citra positif tetapi juga menjadi panutan bagi generasi mendatang.

Kesopanan bukan hanya soal tradisi, tetapi juga cara modern untuk menunjukkan penghormatan kepada sesama, bahkan di dunia digital. (fit/in)

Sumber:

SNIIS, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unoversitas Negeri Surabaya, Peran Sosial Media Dalam Mengubah Pandangan Norma kesopanan Pada Generasi Z

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *