INSPIRASI NUSANTARA–Di tangan kreatif Generasi Z atau Gen Z Sulawesi Selatan, sampah bukan lagi masalah, melainkan peluang. Lewat berbagai inovasi, anak muda ini mengubah limbah plastik dan barang bekas menjadi karya seni yang menginspirasi dan bernilai ekonomi.
Gen Z di Sulawesi Selatan kini tidak hanya dikenal dengan kreativitas mereka di dunia digital, tetapi juga inovasi nyata yang berdampak pada lingkungan. Di tengah meningkatnya masalah sampah, terutama limbah plastik, anak-anak muda ini hadir membawa solusi yang inspiratif.
Dengan ide-ide segar, mereka mengubah sampah yang dianggap tak berguna menjadi karya seni bernilai ekonomi dan estetika tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai komunitas kreatif bermunculan di Makassar, Gowa, hingga Jeneponto.
BACA JUGA: Kopi dan Kolaborasi: Budaya Warkop yang Tetap Relevan Untuk Gen Z
BACA JUGA: Dari Hobi Jadi Cuan: Gen Z Bisa Lakukan Ini!
Komunitas seperti Eco Youth Movement dan startup Rappo bahkan menjadikan sampah sebagai bahan utama untuk produk seni dan kriya. Karya mereka, mulai dari instalasi seni, tas daur ulang, hingga patung modern, tidak hanya menarik perhatian lokal, tetapi juga mulai menembus pasar nasional.
Lewat langkah ini, Gen Z di Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa seni dapat menjadi jembatan antara kreativitas dan pelestarian lingkungan. Tidak hanya menghasilkan seni, inisiatif ini juga menjadi media edukasi yang kuat.
Generasi Z di Sulawesi Selatan menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dengan mengubah sampah menjadi karya seni yang bernilai. Berikut beberapa contoh nyata:
1. Asda: Pionir Seni Daur Ulang di Malino
Asda, seorang perempuan dari dataran tinggi Malino, mengolah sampah menjadi kerajinan seperti kostum karnaval, pot bunga, dan hiasan dinding. Karyanya sering dipamerkan dalam acara besar seperti Beautiful Malino. Galeri ‘Rumah Sampah’ miliknya menjadi ruang kreatif untuk mengolah sampah dengan alat seadanya.
2. Rappo: Startup Kreatif Makassar
Rappo adalah startup yang didirikan oleh anak muda kreatif di Makassar. Mereka mengupayakan upcycle sampah plastik menjadi produk kriya bernilai jual, seperti tas dan aksesori. Ide ini berangkat dari keprihatinan terhadap masalah sampah plastik yang semakin meningkat.
3. Pelajar Jeneponto dengan Inovasi Daur Ulang
Pada Desember 2024, pelajar di Jeneponto menampilkan inovasi daur ulang dalam Program Kreativitas Kewirausahaan Pelajar. Dengan tema ‘Seni Daur Ulang Menyelamatkan Bumi Turatea’, mereka menciptakan berbagai produk dari sampah yang diolah menjadi barang bernilai seni.
4. Festival Komunitas Seni Media 2024 di Makassar
Pada November 2024, Festival Komunitas Seni Media di Benteng Rotterdam, Makassar, menampilkan karya seni dari bahan daur ulang. Acara ini berlangsung selama tujuh hari dan menjadi ajang bagi seniman muda untuk memamerkan kreativitas mereka dalam mengolah sampah menjadi seni.
Inisiatif-inisiatif ini menunjukkan bahwa Generasi Z di Sulawesi Selatan tidak hanya kreatif tetapi juga memiliki kesadaran tinggi terhadap isu lingkungan. Mereka berhasil mengubah sampah menjadi karya seni yang bernilai, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang dan pelestarian lingkungan. (fit/in)