Budaya  

Mappadendang, Tradisi Sulawesi Selatan : Merayakan Panen, Menemukan Pasangan

Mappadendang, Tradisi Sulawesi Selatan : Merayakan Panen, Menemukan Pasangan
MAPPADENDANG. Tradisi panen masyarakat Sulawesi Selatan, Malladendang, bisa menjadi ajang menemukan pasangan. (foto:fb/Fb: I Lagaligo Passompe’ E)

INSPIRASI NUSANTARA– Tradisi Mappadendang, yang dikenal luas sebagai pesta tani oleh masyarakat Bugis, Sulawesi Selatan, menjadi simbol ungkapan syukur atas keberhasilan panen padi. Selain itu bisa juga dijadikan sebagai ajang mencari jodoh.

Ritual adat ini merupakan cara masyarakat Bugis mengucapkan terima kasih kepada Sang Pencipta atas hasil bumi yang melimpah. Selama pelaksanaan upacara Mappadendang, tradisi memberi kebebasan bagi para pemuda dan pemudi untuk saling berkenalan menjadi salah satu daya tarik utama.
Banyak anak muda menghadiri acara ini tidak hanya untuk menyaksikan ritualnya, tetapi juga memanfaatkan kesempatan untuk mencari teman baru, bahkan pasangan hidup. 

Sebuah penelitian dalam Jurnal Phinisi Integration Review menyebutkan, “pada waktu pelaksanaan upacara Mappadendang, para pemuda dan pemudi diberi kesempatan dan bebas untuk saling berkenalan. Sementara itu, pada saat upacara Mappadendang berlangsung banyak pemuda dan pemudi yang datang untuk menyaksikannya biasanya dalam kesempatan ini ada yang secara untung-untungan mendapatkan teman hidup atau jodohnya”.

Pada momen ini, pemuda dan pemudi yang tertarik satu sama lain biasanya menjalin komunikasi dengan cara yang unik, yaitu saling berbalas pantun. Mereka mengutarakan isi hati dengan santun, mengikuti aturan adat yang telah diwariskan secara turun-temurun. Suasana penuh canda dan tawa menjadikan proses ini terasa hangat dan akrab, sembari tetap menjaga kesungguhan dalam berkomunikasi. 

Tak hanya itu, tradisi ini menjadi momen spesial yang kaya makna bagi masyarakat setempat.  Mappadendang bukan sekadar hiburan, tetapi memiliki tujuan yang dalam: 
1.Ungkapan Rasa Syukur

Melalui denting lesung dan alu, masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Allah atas karunia panen yang berlimpah. 

2. Menjalin Silaturahmi

Acara ini menjadi wadah berkumpulnya berbagai kalangan masyarakat untuk mempererat hubungan kekeluargaan.

3. Ajang Muda-Mudi Berkenalan

Tidak jarang, tradisi ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan gadis untuk bertemu, mengenal, bahkan mencari pasangan hidup. 

4. Memupuk Kebersamaan

Kebersamaan terlihat dalam setiap langkah dan irama yang dimainkan, mencerminkan nilai gotong royong masyarakat. 

Jika Anda ingin merasakan langsung tradisi penuh makna ini, datanglah ke Sulawesi Selatan saat musim panen. Selain menjadi saksi keindahan budaya, Anda juga bisa menikmati momen kebersamaan yang hangat. 

Mappadendang bukan sekadar ritual, tetapi simbol harmoni antara manusia, budaya, dan alam. Mari lestarikan tradisi ini bersama-sama! (fit/in)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *