INSPIRASI NUSANTARA– Sinrili, tradisi Sulawesi Selatan ini bisa menjadi cara romantis dalam membangun hubungan. Dengan tuturan yang penuh makna, tradisi ini mampu menciptakan suasana hangat dan penuh cinta.
Dalam tradisi Sulawesi Selatan, Sinrili merupakan sajak berbahasa Makassar yang mengandung sebuah kisah atau narasi tertentu. Sinrili disampaikan dalam bentuk lantunan irama (dilagukan) dan dapat diiringi dengan melodi kecapi atau keso-keso.
“Bentuk narasi Sinrili menyerupai puisi atau syair dengan pemilihan dan perpaduan kata-kata yang tepat dan terdapat berulangkali pengulangan-pengulangan lirik atau repetisi,” dikutip dari laman kemndikbud.
Sinrili terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu Sinrilik Bosi Timurung dan Sinrilik Pakesok-kesok. Lirik dalam masing-masing sajak ini mengandung cinta yang mampu menciptakan romantisme dalam hubungan.
Sinrilik Bosi Timurung, yang dalam bahasa Makassar berarti “hujan turun”, merupakan sinrili yang biasanya dinyanyikan di malam hari tanpa diiringi alat musik. Syair dari jenis sinrili ini mengandung ungkapan perasaan yang dalam, seperti kerinduan kepada kekasih, rasa cinta yang mendalam, atau kekecewaan atas hasil yang tidak sesuai harapan.
Sedangkan Sinrilik Pakesok-kesok lebih ringan, sering diiringi dengan musik, dan cenderung menceritakan kisah yang penuh kebijaksanaan atau humor, memberikan nuansa yang lebih ceria dan mengingatkan pada pentingnya saling pengertian dalam hubungan.
Sinrili memiliki peran istimewa sebagai seni bertutur yang mendalam dan menyentuh hati. Dengan menyanyikan sinrili, tidak hanya melestarikan budaya Sulawesi Selatan, tetapi juga ungkapan cinta bisa lebih romantis
Melalui syair-syair penuh kebijaksanaan, sinrili dapat mengingatkan pentingnya cinta, pengertian, dan kebersamaan. Melibatkan seni tradisional seperti sinrili dalam hubungan bukan hanya soal menyelesaikan konflik, tetapi juga menguatkan ikatan melalui nilai-nilai budaya.
Berikut cara sinrili bisa membangkitkan romantisme di dalam hubungan.
1. Pilih Tema yang Sesuai: Syair tentang pentingnya saling memahami atau keindahan cinta sangat tepat untuk momen ini.
2. Sampaikan dengan Penuh Ketulusan: Jika memungkinkan, mintalah seseorang yang mahir melantunkan sinrili. Namun, menyanyikannya sendiri dengan tulus tetap memiliki kekuatan emosional.
3. Gunakan di Saat yang Tepat: Tunggu hingga emosi mulai mereda agar pesan sinrili lebih mudah diterima.
Sinrili tak hanya menyentuh hati, tetapi juga mengingatkan pasangan akan nilai-nilai luhur keluarga dan kasih sayang yang dijunjung tinggi dalam tradisi Bugis-Makassar. Dengan menghidupkan seni ini, konflik bukan hanya mereda, tetapi juga membuka jalan untuk hubungan yang lebih kuat dan penuh pengertian.
Bagi Anda yang tengah menghadapi tantangan dalam hubungan, mungkin sudah saatnya melirik tradisi seperti sinrili sebagai jembatan menuju keharmonisan. Seni lokal ini bukan hanya mengobati luka hati, tetapi juga membawa kehangatan cinta kembali ke dalam hubungan. (fit/in)