IN, MAKASSAR— Di tengah menjamurnya supermarket dan minimarket modern yang menawarkan kenyamanan berbelanja, Pasar Daya di Makassar masih menjadi pilihan utama bagi sebagian warga.
Pasar tradisional ini tetap bertahan berkat harga yang lebih terjangkau, suasana yang lebih akrab, serta fleksibilitas dalam transaksi, seperti tawar-menawar.
Salah seorang pedagang yang masih bertahan di pasar ini adalah Risna. Ia berdagang sayur-sayuran sejak tahun lalu. Meskipun persaingan dengan toko modern semakin ketat, ia tetap optimis karena pasar tradisional memiliki keunggulan tersendiri.
“Di sini pembeli bisa menawar harga, dan sayuran yang saya jual selalu segar dari petani lokal,” ujar Risna saat ditemui di lapaknya, Senin (03/02/2025)
Menurutnya, pelanggan masih lebih percaya dengan produk yang langsung datang dari petani dibandingkan dengan sayuran di supermarket yang sudah melalui proses penyimpanan lebih lama.
Meski pasar tradisional identik dengan metode jual beli konvensional, Risna tidak menutup diri terhadap perkembangan zaman. Ia mulai menerima pesanan melalui WhatsApp dan bahkan menyediakan layanan antar untuk pelanggan tetapnya.
“Zaman sekarang orang sibuk, jadi saya bantu dengan sistem pesanan online. Tinggal pesan, nanti saya antar,” jelasnya.
Inovasi ini membantunya tetap bersaing di tengah perubahan pola belanja masyarakat yang semakin mengutamakan kenyamanan dan efisiensi waktu.
Keberadaan pasar tradisional seperti Pasar Daya menunjukkan bahwa di tengah modernisasi, masih ada ruang bagi cara berbelanja yang lebih personal dan interaktif.
Dengan strategi adaptasi seperti yang dilakukan oleh Risna, pasar tradisional bisa terus bertahan dan tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. (*/)
Penulis: Priskawati Pakila’
