Pemkot Makassar Gelar FGD, Bahas Penanggulangan Stunting dan Gizi Buruk 

FGD. dr Udin Malik saat menghadiri FGD yang digelar Pemkot Makassar. (Foto:IST/InspirasiNusantara)

IN, MAKASSAR – Upaya penanggulangan stunting masih terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Makassar melalui beberapa kegiatan termasuk Fokus Grup Discussion (FGD). Kali ini FGD dilakukan di Puskemas Tamalate Kelurahan Bonto Duri, Kamis (23/11/2023).

Kegiatan ini bertujuan agar jumlah anak penderita stunting bisa menurun dan teratasi. Dalam kesempatan tersebut, Pemkot juga menghadirkan narasumber yang selama ini fokus dalam aksi kemanusiaan, yakni dr Udin Malik. Ia merupakan inisiator program 1 anak 1 warung makan.

Hilangkan Stunting, dr Udin Malik: Utamakan Lakukan Skrining

Dalam pemaparannya, dr Udin mengatakan jika stunting adalah keadaan gagal tumbuh yang diakibatkan oleh kekurangan gizi yang berlangsung dalam jangka waktu panjang.

“Mendiagnosa seseorang harus melalui skrining. Supaya aman, silahkan bawa ke puskesmas, supaya bisa ditentukan apakah anak itu stunting atau tidak,” ujarnya.

“Stunting itu lebih bahaya dari gizi buruk. Kalau gizi buruk lebih cepat keberlangsungannya. Maka dari itu jika ingin mendeteksi seseorang stunting atau tidak, harus di skrining. Bawa ke puskemas supaya lebih jelas diagnosanya,” tambah dr Udin.

dr Udin Fokus Beri Pelayanan Kesehatan yang Inklusif di Makassar  

Pemuda yang merupakan dewan pengawas termuda di Rumah Sakit Umum (RSU) Daerah Kota Makassar itu, menjelaskan bahwa stunting tidak hanya menyebabkan badan dattulu (pendek) tetapi otaknya juga bisa dattulu.

“Ciri stunting ialah anak akan lebih pendek teman-temannya. Juga lebih lemot, temannya sudah mengerti dia belum karena kecerdasan anak kecil yang terkena stunting 10 poin lebih rendah daripada anak yang lainnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, dr Udin mengenalkan tentang program 1 anak 1 warung makan yang telah terlaksana di Kelurahan Tamalanrea dan Kelurahan Balla Parang.

“Penanggulangan stunting dengan program 1 anak 1 warung makan, sistemnya itu gotong royong menyumbang, ganti-gantian setiap hari,” ucapnya.

Ia menambahkan juga, di Kelurahan Barang Lompo terdapat 40 orang yang telah diberi makanan bergizi, juga di Kelurahan Biringkanaya ada 142 orang.

“Alhamdulillah setelah 6 bulan, naik berat badan dan naik tinggi badannya,” pungkasnya.

Terakhir, Ketua Forum Kemanusiaan Kota Makassar (FKKM) itu mengajak masyarakat untuk saling peduli dalam mengatasi stunting, agar generasi di masa depan bisa lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *