back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “Bijak dalam Menginformasikan”. Yang Lokal, Yang Relevan.
30.5 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Gontor 5 Magelang Ambruk, 5 Santri Korban

IN, MAGELANG — Sebanyak 24 santri Pondok Modern Darussalam Gontor, Kampus 5 Darul Qiyam atau Gontor 5 Magelang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah,...
BerandaPemerintahanPemkot Makassar Gelar Peringatan Maulid Akbar 1446 H Bersama Ribuan Masyarakat

Pemkot Makassar Gelar Peringatan Maulid Akbar 1446 H Bersama Ribuan Masyarakat

IN, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar memperingati Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW 1446 H dengan menampilkan Barasanji dalam empat bahasa: Arab, Bugis, Makassar, dan Indonesia. Acara ini dilaksanakan setelah Sholat Subuh Berjamaah di Anjungan Pantai Losari pada Minggu, 22 September 2024.

Barasanji, yang merupakan tradisi Bugis-Makassar, meliputi pembacaan syair pujian dan kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW, sering diadakan dalam acara keagamaan dan adat, termasuk perayaan Maulid.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, menjelaskan bahwa penampilan Barasanji dalam berbagai bahasa ini melambangkan persatuan umat Muslim di Makassar sekaligus menunjukkan kekayaan bahasa dan tradisi di Sulawesi Selatan.

“Ini adalah ungkapan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW melalui bahasa-bahasa yang kita gunakan sehari-hari. Ini juga simbol persatuan umat di Makassar,” ujarnya.

Danny juga menekankan bahwa peringatan Maulid Akbar adalah momen penting untuk memperkuat tali persaudaraan antarumat serta meningkatkan nilai-nilai ketaatan kepada Allah SWT melalui teladan Nabi Muhammad SAW.

“Maulid Akbar bukan hanya sekadar memperingati kelahiran Nabi, tetapi juga menjadi sarana untuk mempersatukan dan memperkuat keimanan masyarakat Makassar,” tambahnya.

Pembacaan Barasanji dalam bahasa Arab dipimpin oleh Qari H. Hasan Basri, mantan qari internasional yang pernah meraih juara di Mekah pada tahun 1982. Pembacaan dalam bahasa Bugis dilakukan oleh Ustaz Mardan, sementara Ustaz Kahar memimpin pembacaan dalam bahasa Makassar, dan Ustaz Sholeh membawakan Barasanji dalam bahasa Indonesia. (*/IN)