IN, MAKASSAR – Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, memaparkan strategi pengendalian inflasi yang telah diterapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dalam High-Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sulawesi Selatan. Pertemuan tersebut berlangsung di Same Hotel Bulukumba pada Senin (18/11/2024).
Dalam kesempatan itu, Andi Arwin Azis menjelaskan sejumlah langkah konkret untuk menjaga stabilitas harga pangan dan mengendalikan inflasi, termasuk pelaksanaan Mini Distribution Center (MDC) yang digelar secara rutin setiap pekan.
“Kami di Makassar bekerja sama dengan Bank Indonesia menghadirkan Mini Distribution Center (MDC) di lima pasar tradisional setiap Selasa. Program ini efektif dalam membantu mengendalikan inflasi,” ujar Andi Arwin.
Selain itu, Pemkot Makassar juga melakukan intervensi melalui subsidi transportasi, dengan menyediakan fasilitas distribusi bahan pangan pokok.
“Kami memiliki 10 mobil boks besar yang dikoordinasikan dengan pelaku usaha dan distributor untuk memangkas biaya distribusi. Fasilitas ini mengangkut bahan pokok dari gudang atau sentra produksi ke pasar, sehingga biaya transportasi dapat ditekan. Alhamdulillah, cara ini berhasil menjaga harga pangan tetap stabil,” jelasnya.
Andi Arwin juga menekankan pentingnya data neraca pangan dari pemerintah provinsi untuk mendukung strategi pengendalian inflasi di Makassar.
“Kota Makassar merupakan daerah konsumen, bukan produsen, sehingga kami sangat bergantung pada pasokan dari daerah sekitar. Informasi dari pemerintah provinsi mengenai daerah surplus sangat membantu kami menjalin kerja sama dan melakukan intervensi yang tepat,” tambahnya.
Pertemuan TPID ini dipimpin oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakrulloh, dengan mengangkat tema “Sinergi Penguatan Ketahanan Pangan Sulsel 2024.” Acara tersebut dihadiri oleh bupati dan wali kota se-Sulsel, sekretaris daerah, kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, serta pihak-pihak yang terlibat dalam pengendalian inflasi dan ketahanan pangan.
Melalui sinergi antar-pemangku kepentingan, pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dalam menghadapi tantangan inflasi dan menjaga ketahanan pangan di Sulawesi Selatan. (*/IN)