INSPIRASI NUSANTARA–Era baru pendidikan digital di Indonesia resmi dimulai dengan peluncuran aplikasi Rumah Pendidikan. Diperkenalkan pada awal 2025, platform inovatif ini dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikti Ristek) sebagai solusi bagi tantangan pembelajaran daring.
Awal tahun 2025 menjadi momentum penting bagi dunia pendidikan di Indonesia dengan hadirnya aplikasi Rumah Pendidikan. Platform digital ini dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikti Ristek) sebagai solusi baru dalam sistem pembelajaran daring.
Peluncuran Rumah Pendidikan dilakukan sebagai pengganti aplikasi Merdeka Mengajar, yang sebelumnya mendapat berbagai masukan dari para guru terkait penggunaannya.
Fitur Unggulan dan Keunggulan Rumah Pendidikan
Dikembangkan dengan teknologi yang lebih mutakhir, Rumah Pendidikan menawarkan pengalaman pengguna yang lebih optimal, baik bagi siswa, guru, maupun pemangku kepentingan lainnya. Tampilan yang lebih sederhana dan navigasi yang lebih intuitif diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dalam proses belajar-mengajar.
Aplikasi ini menyediakan delapan ruang utama yang dirancang sesuai dengan kebutuhan pendidikan di Indonesia, yaitu:
1. Ruang GTK – Wadah bagi guru untuk mengakses materi pelatihan, forum diskusi, serta berbagi praktik terbaik.
2. Ruang Sekolah – Menyediakan informasi terkait administrasi serta pengelolaan sekolah.
3. Ruang Bahasa – Memfasilitasi pembelajaran berbagai bahasa dengan materi interaktif.
4. Ruang Murid – Akses mudah bagi siswa untuk mendapatkan materi belajar dan tugas secara daring.
5. Ruang Pemerintah – Menyediakan informasi kebijakan serta pemantauan perkembangan pendidikan.
6. Ruang Mitra – Mewadahi kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi non-pemerintah.
7. Ruang Publik – Menyajikan berita serta informasi terkini mengenai dunia pendidikan.
8. Ruang Orang Tua – Memungkinkan orang tua untuk memantau perkembangan belajar anak mereka.
Meskipun memiliki banyak keunggulan, penerapan Rumah Pendidikan juga menghadapi beberapa tantangan, terutama dalam hal ketersediaan teknologi dan pemahaman pengguna. Sosialisasi yang efektif diperlukan agar guru dan tenaga pendidik dapat mengoptimalkan fitur-fitur yang tersedia.
Dengan hadirnya Rumah Pendidikan, pemerintah berharap dapat memperkuat ekosistem pendidikan berbasis digital serta meningkatkan kualitas pembelajaran bagi semua kalangan. Inovasi ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berbasis teknologi di era modern. (fit/in)