Songkolo Bagadang: Menu Sahur Praktis Khas Sulsel

LEGENDARIS. Nama "Songkolo Bagadang" berasal dari kata "songkolo," yang berarti ketan, dan "bagadang," yang merujuk pada kebiasaan masyarakat menikmati hidangan ini pada malam hari, terutama setelah beraktivitas, sehingga menjadikannya pilihan yang cocok sebagai menu sahur. (foto:ist)

INSPIRASI NUSANTARA–Menentukan menu sahur yang praktis namun tetap bergizi menjadi tantangan tersendiri selama Ramadan. Di Sulawesi Selatan, songkolo bagadang hadir sebagai solusi yang sempurna.

Sulawesi Selatan memiliki beragam kuliner khas yang cocok dijadikan menu sahur, salah satunya adalah songkolo bagadang. Hidangan berbahan dasar beras ketan ini biasanya disajikan dengan ikan kering, parutan kelapa sangrai, dan sambal.

Selain memiliki cita rasa yang khas, menu sahur songkolo bagadang juga mengandung nutrisi yang dapat membantu menjaga energi selama berpuasa. Songkolo memiliki karbohidrat kompleks dari beras ketan yang memberikan energi bertahan lama.

Menurut Dr. dr. HM Khidri Alwi, M.Kes., MA, ahli gizi dari Universitas Muslim Indonesia (UMI), pemilihan makanan saat sahur dan berbuka sangat berpengaruh pada kebugaran tubuh selama menjalankan ibadah puasa. Memilih menu sahur yang tepat dapat membantu tubuh tetap berenergi dan mencegah rasa lemas sepanjang hari.

Fakta Gizi Menu Sahur Songkolo Bagadang

Berdasarkan data dari repository Universitas Pasundan (Unpas), tepung ketan memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, terdiri dari 80% karbohidrat, 4% lemak, 10% air, 1% amilosa, dan 99% amilopektin.

Sementara itu, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ketan hitam matang mengandung sekitar 181 kalori, 57 gram air, 37 gram karbohidrat, 4 gram protein, dan 1 gram lemak. Dengan kandungan gizi yang lengkap ini, menu sahur seperti songkolo bagadang dapat menjadi pilihan utama untuk membantu meningkatkan energi dan menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa.

Selain sebagai sumber energi, menu sahur seperti ketan hitam juga kaya akan mineral penting, seperti magnesium, kalsium, kalium, dan zat besi, yang berperan dalam menjaga kesehatan tubuh selama menjalankan ibadah puasa. Sementara itu, ikan kering sebagai lauknya mengandung protein tinggi, yang berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh.

Menu Sahur yang Praktis dan Mudah Disiapkan

Selain kaya akan gizi, songkolo bagadang juga dikenal sebagai menu sahur yang praktis. Cara pembuatannya cukup sederhana, yaitu dengan mengukus beras ketan hingga matang, lalu menyajikannya dengan kelapa sangrai dan ikan kering.

Karena kemudahan dalam penyajiannya, banyak warung makan dan pedagang kaki lima di Sulawesi Selatan yang menjual songkolo, terutama selama bulan Ramadan. Hidangan ini menjadi pilihan menu sahur masyarakat karena mudah ditemukan dan dapat dikombinasikan dengan berbagai lauk pendamping.

Dengan kandungan gizi yang seimbang serta proses pembuatan yang praktis, songkolo bagadang menjadi salah satu menu sahur yang direkomendasikan bagi mereka yang ingin tetap bertenaga selama berpuasa. Lebih dari sekadar makanan, songkolo bagadang juga merupakan bagian dari warisan budaya kuliner Sulawesi Selatan, yang terus dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi. (*/IN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *