Studi: Kantong Teh Lepaskan Jutaan  Mikroplastik yang Berbahaya Bagi Tubuh

INSPIRASI NUSANTARA– Mikroplastik, partikel plastik berukuran sangat kecil, semakin banyak ditemukan dalam aktivitas sehari-hari, termasuk dalam makanan, minuman, hingga udara yang kita hirup. Salah satu sumber mikroplastik yang sering luput dari perhatian adalah kantong teh celup.

Penelitian terbaru dari Universitas Otonom Barcelona mengungkapkan bahwa kantong teh komersial dapat melepaskan jutaan hingga miliaran partikel plastik nano dan mikro ke dalam tubuh manusia. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Chemosphere dan memicu kekhawatiran tentang dampak plastik dalam makanan terhadap kesehatan manusia.

BACA JUGA: Waspada! Mikroplastik Ancam Kesehatan lewat Makanan

Pelepasan Plastik dari Kantong Teh

Dalam simulasi penyeduhan teh, para ilmuwan menemukan bahwa bahan polimer yang digunakan dalam kantong teh melepaskan partikel plastik dalam jumlah besar. Kantong teh berbahan polipropilena melepaskan hingga 1,2 miliar partikel per mililiter, sementara kantong berbahan selulosa menghasilkan 135 juta partikel per mililiter. Adapun kantong teh berbahan nilon-6 melepaskan 8,18 juta partikel per mililiter.

Meskipun merek teh yang diuji tidak diungkapkan, para peneliti menegaskan bahwa kantong teh ini adalah produk yang tersedia secara komersial. “Saat digunakan untuk menyeduh teh, kantong ini melepaskan sejumlah besar partikel nano yang sangat kecil, termasuk struktur nanofilamentosa,” kata peneliti dalam pernyataan resmi dikutip dari People, Jumat (27/12/2012).

Interaksi Plastik dengan Sel Usus

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa partikel plastik yang dilepaskan dari kantong teh dapat diserap oleh sel usus manusia. Partikel-partikel ini bahkan ditemukan memasuki inti sel yang mengandung materi genetik. Hal ini berpotensi mengganggu proses genetik, meskipun dampak jangka panjangnya masih perlu penelitian lebih lanjut.

Pentingnya Regulasi dan Standar Uji

Para ilmuwan menekankan pentingnya pengembangan metode pengujian standar untuk mengukur kontaminasi plastik mikro dan nano (micro and nanoplastic/MNPLs) dari bahan makanan berbasis plastik. “Regulasi yang efektif sangat penting untuk mengurangi dan memitigasi kontaminasi ini,” ujar peneliti.

Dengan meningkatnya penggunaan plastik dalam kemasan makanan, studi ini menjadi peringatan untuk memastikan keamanan pangan dan melindungi kesehatan masyarakat dari dampak buruk kontaminasi plastik.

Mengurangi Risiko Paparan Mikroplastik dari Kantong Teh

Meskipun penelitian ini mengungkapkan risiko kantong teh celup berbahan polimer, ada cara sederhana untuk mengurangi paparan mikroplastik:

1. Gunakan daun teh
Mengganti teh celup dengan daun teh murni adalah langkah terbaik untuk menghindari mikroplastik. Daun teh dapat diseduh langsung dalam air panas tanpa memerlukan kantong pembungkus.

2. Pilih kantong teh berbahan kain atau kertas
Teh celup berbahan alami seperti kain atau kertas memiliki risiko yang lebih kecil dalam melepaskan mikroplastik. Pilih produk teh yang mencantumkan informasi bahan pada kemasannya.

3. Hindari merobek atau meremas kantong teh
Jika tetap menggunakan teh celup, usahakan untuk tidak merobek atau meremas kantong teh. Hal ini dapat meminimalkan pelepasan mikroplastik ke dalam minuman.

4. Gunakan alat penyaring teh
Saring air teh sebelum diminum untuk meminimalkan kemungkinan partikel plastik masuk ke tubuh.

Meski risiko mikroplastik dalam teh celup memicu kekhawatiran, konsumen masih bisa menikmati kebiasaan minum teh dengan lebih aman. Dengan memilih alternatif yang lebih sehat, seperti daun teh atau kantong teh berbahan alami, paparan mikroplastik dapat diminimalkan.

Penelitian ini sekaligus menjadi pengingat bagi industri teh untuk lebih transparan mengenai bahan pembungkus yang digunakan dan mencari inovasi agar produknya lebih aman bagi konsumen. Pada akhirnya, langkah sederhana dari konsumen maupun produsen dapat membantu menciptakan kebiasaan yang lebih sehat dan berkelanjutan. (*/IN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *