Tren Wisata 2025  : JOMO, Liburan Santai Bebas FOMO

BANGUNAN TUA. Prilly Latuconsina berlibur ke Edinburgh, Skotlandia menikmati perjalanan wisata budaya. (foto:ig/@prillylatuconsina)

INSPIRASI NUSANTARA— Joy of Missing Out (JOMO), yaitu tren untuk menikmati perjalanan tanpa harus mengikuti arus tren yang ramai. Tren ini menjadi pilihan untuk lebih bersantai dan menikmati liburan.

Di tengah hiruk-pikuk tren Fear of Missing Out (FOMO) yang telah populer selama beberapa tahun terakhir, tren JOMO justru menjadi pilihan yang diperkenalkan berbagai industri wisata di seluruh dunia. Tren ini mulai semakin aktif dipersiapkan untuk menyambut tren wisata pada 2025 mendatang.

Perusahaan perjalanan Expedia Group baru saja merilis tren liburan pada tahun 2025 mendatang. Laporan terbaru dari Expedia Group menunjukkan bahwa para pelancong global kini menginginkan pengalaman yang lebih unik, santai, dan jauh dari keramaian.

Menurut laporan Euronews, dua pertiga wisatawan Inggris menyebutkan bahwa JOMO membantu mereka meredakan stres dan kecemasan. Hampir setengahnya juga merasa bahwa dengan mengikuti tren ini, mereka lebih bebas dari tanggung jawab dan tekanan sehari-hari. Inilah makna sejati dari liburan, bukan? Yaitu untuk benar-benar rehat, bebas dari rutinitas dan tuntutan.

”Dengan JOMO, wisatawan tak lagi merasa tertekan untuk mengunjungi tempat-tempat yang sedang populer atau tergesa-gesa mengejar “destinasi wajib” yang viral. Sebaliknya, mereka bisa memilih pengalaman wisata yang lebih tenang dan sesuai selera pribadi, tanpa perlu khawatir tentang tren atau ketinggalan hype” dikutip dari CNN.

Mengutip hasil survei pada 25 ribu responden di 19 negara, Expedia memperkirakan perubahan besar dalam preferensi wisatawan. Berikut ini adalah tren yang diprediksi akan mencuri perhatian dan membentuk pengalaman liburan masa depan:

  1. Detour Destinations Menikmati Tempat Tersembunyi di Sekitar Destinasi Utama

 Alih-alih hanya mengunjungi kota-kota populer, wisatawan kini lebih tertarik mengeksplorasi area di sekitar destinasi utama. Detour destinations memungkinkan wisatawan menikmati tempat-tempat tersembunyi yang lebih sepi namun tak kalah memikat. Jika Paris adalah primadona di Prancis, maka kota-kota kecil seperti Reims atau kawasan pedesaan Ile-de-France mungkin akan menjadi tujuan yang menyenangkan untuk merasakan suasana yang lebih tenang.

  1. Goods Getaway: Berburu Produk Ikonik di Lokasi Aslinya

Popularitas makanan viral atau produk tertentu di media sosial telah mendorong wisatawan untuk melakukan perjalanan demi mencicipi atau mendapatkan produk ikonik dari tempat asalnya. Misalnya, cokelat Dubai atau sushi Philadelphia di Bali telah menarik banyak wisatawan. Tren goods getaway ini menggabungkan wisata dan pengalaman belanja yang unik, terutama bagi mereka yang ingin merasakan sendiri produk-produk yang tengah naik daun.

  1. Era All-Inclusive: Wisata Praktis dan Lengkap Ala Generasi Z

Generasi Z tengah menghidupkan kembali tren all-inclusive dengan memilih penginapan yang menyediakan berbagai fasilitas. Mulai dari mini bar hingga aktivitas kebugaran, sebanyak 43% pelancong dari kelompok ini memilih penginapan yang menawarkan kenyamanan tanpa repot. Tren ini menunjukkan bahwa generasi muda mendambakan pengalaman liburan yang praktis dan bebas hambatan.

  1. Hotel Restaurant Renaissance: Hotel dengan Pengalaman Kuliner Terbaik

Pengalaman kuliner di hotel juga akan menjadi daya tarik tersendiri pada 2025. Restoran hotel kini menjadi pilihan utama, terutama yang menyajikan masakan dari koki terkenal atau restoran berbintang Michelin. Mengikuti tren ini, banyak wisatawan mulai menilai hotel berdasarkan reputasi restorannya, bukan hanya kamar atau fasilitas lain.

  1. JOMO Travel: Wisata Santai dan Bebas Tekanan

Di tengah hiruk-pikuk tren Fear of Missing Out (FOMO) yang telah populer selama beberapa tahun terakhir, kini hadir Joy of Missing Out (JOMO), yaitu tren untuk menikmati perjalanan tanpa harus mengikuti arus tren yang ramai. Wisata JOMO lebih mengutamakan kenyamanan, kesenangan pribadi, dan menghindari tekanan sosial yang sering dirasakan pelancong saat merasa “ketinggalan” tren.

  1. Set-Jetting: Kunjungi Lokasi Syuting Film Favorit

Kecintaan terhadap film dan acara televisi telah mendorong wisatawan untuk mendatangi lokasi-lokasi syuting ikonik. Tren ini sering kali membawa pelancong ke tempat-tempat yang mengesankan, seperti stasiun King’s Cross di London dari film Harry Potter atau gelato di Tempo Gelato Yogyakarta yang pernah muncul dalam variety show grup K-Pop Seventeen.

  1. One-Click Trips: Liburan Sederhana dengan Teknologi

Kemudahan teknologi diprediksi semakin banyak dimanfaatkan untuk merencanakan perjalanan. Pada 2025, banyak wisatawan akan beralih ke paket perjalanan yang memungkinkan mereka memesan semua kebutuhan dengan satu klik, mulai dari akomodasi hingga aktivitas. Kemudahan ini memberi peluang besar bagi mereka yang mencari pengalaman liburan tanpa perlu kerepotan mengurus rincian teknis.

Berbagai tren ini menunjukkan perubahan besar dalam cara orang bepergian dan menikmati waktu liburan. Di tengah kesibukan, wisatawan mulai menyeimbangkan keinginan untuk bersenang-senang dengan kebutuhan untuk beristirahat dan memulihkan diri. Dengan memanfaatkan tren ini, para pelancong dapat merancang perjalanan yang lebih bermakna dan memuaskan pada 2025 mendatang. (fit/in)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *