INSPIRASI NUSANTARA– Sebagai bagian dari persiapan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 113, Universitas Hasanuddin menggelar pembekalan khusus yang diikuti oleh 250 mahasiswa dari berbagai fakultas. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan persiapan yang matang kepada peserta KKN agar dapat menjalankan program pengabdian masyarakat secara efektif dan bermanfaat.
Pembekalan yang berlangsung di Gedung Ipteks Unhas dihadiri oleh sejumlah tokoh, di antaranya Kepala Subdirektorat Pembelajaran dan Pengabdian kepada Masyarakat Unhas, Dr Ir Syarifuddin Parenreng, Asisten III Administrasi Umum Pemerintah Kabupaten Jeneponto, Nuzuldin Ngallo, ST MT, Koordinator Bidang Pengabdian Dr. Iqbal, serta Koordinator Dosen Pendamping Kegiatan Kabupaten Jeneponto, Ilham Syarif, SPt MSi.
Dalam sambutannya, Dr. Syarifuddin Parenreng menjelaskan bahwa KKN Unhas kini telah bertransformasi menjadi program berbasis kebutuhan daerah. Koordinasi yang erat dengan pemerintah daerah menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan KKN.
“Saat ini, KKN di Unhas hadir dalam beberapa model, seperti Pengabdian kepada Masyarakat, Inovasi Daerah, Kolaborasi Institusi, Prestasi Mahasiswa, dan Jejaring Internasional,” jelasnya.
Sementara itu, Nuzuldin Ngallo menyampaikan potensi besar yang dimiliki Kabupaten Jeneponto. Dengan berbagai zona seperti laut dan pesisir, dataran rendah, serta dataran tinggi, Jeneponto memiliki potensi sumber daya alam yang beragam.
Ia juga berharap tema-tema KKN dapat mencakup peningkatan ekonomi lokal, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta pendidikan bagi anak-anak yang putus sekolah.
Sebagai narasumber utama, Ilham Syarif menjelaskan bahwa pengabdian dan pemberdayaan masyarakat harus difokuskan pada upaya menciptakan masyarakat yang berdaya, baik di pedesaan maupun perkotaan.
“Melalui implementasi yang tepat, mahasiswa dapat menjadi katalis perubahan bagi masyarakat desa yang lebih mandiri,” ungkap Ilham.
Kegiatan ini juga menghadirkan dosen pendamping KKN. Turut hadir Kepala Bagian Umum Kabupaten Jeneponto serta beberapa kepala desa dari wilayah setempat, seperti Kepala Desa Sapanang, Kepala Desa Tarowang, dan Kepala Desa Pao.
Selama pembekalan, peserta menerima materi tentang peran mahasiswa sebagai agen perubahan, etika dalam pengabdian, teknik komunikasi efektif, serta strategi pemetaan masalah masyarakat. Mereka juga dibekali keterampilan manajemen waktu dan kerja sama tim sebagai persiapan menghadapi tantangan di lokasi KKN.
Pembekalan ini merupakan bagian dari upaya Unhas untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Dengan persiapan yang matang, diharapkan mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu yang mereka miliki dan membawa dampak positif bagi masyarakat Jeneponto. (*/IN)