inspirasinusantara.id — Ada beberapa perayaan penting pada hari Sabtu, 21 Juni salah satunya adalah International Yoga Day : Gerakan Sunyi yang Menguatkan Diri
Tanggal 21 Juni bukan hanya pertengahan tahun, tetapi juga menjadi hari istimewa yang dipenuhi semangat dari berbagai penjuru dunia. Uniknya, empat peringatan penting jatuh pada tanggal yang sama, semuanya menyoroti sisi terbaik dari manusia: kreativitas, kesadaran diri, kepedulian sosial, dan rasa syukur atas hasil bumi.
21 Juni memperingati hari apa saja?
Berikut ini beberapa hari peringatan pada (21/6/2025) :
1. Hari Musik Sedunia : Nada yang Menyatukan Dunia
Musik bukan sekadar hiburan—ia adalah bahasa universal yang menyatukan manusia lintas latar belakang. Hal inilah yang menjadi semangat Hari Musik Sedunia atau World Music Day yang diperingati setiap 21 Juni.
Peringatan ini bermula di Prancis, ketika Maurice Fleuret, seorang direktur seni, melihat bahwa separuh penduduk bermain alat musik, namun hanya sedikit yang tampil di ruang publik. Ia lalu mendorong terciptanya Hari Musik sebagai momen di mana siapa saja bisa memainkan musik, di mana saja—gratis dan terbuka untuk semua.
2. International Yoga Day : Gerakan Sunyi yang Menguatkan Diri
Di tanggal yang sama, dunia juga merayakan International Yoga Day. Inisiatif ini diprakarsai oleh Perdana Menteri India, Narendra Modi, pada tahun 2014 dan disahkan oleh PBB.
Baca juga : 20 Juni Memperingati Hari Apa? Berikut Daftarnya!
Tanggal 21 Juni dipilih karena dianggap sebagai hari dengan sinar matahari terpanjang—simbol energi dan kesadaran spiritual.
Perayaan pertamanya mencatat sejarah: sebanyak 36.000 peserta dari berbagai negara berkumpul di New Delhi, termasuk Modi sendiri, melakukan 21 gerakan yoga (asana) selama 35 menit. Yoga tak lagi eksklusif; ia menjadi gaya hidup global yang menyeimbangkan fisik, pikiran, dan jiwa.
3. Menghidupkan Nilai Kemanusiaan di Era Individualistik
Di tengah kemajuan teknologi dan arus informasi yang deras, Hari Kemanusiaan Sedunia mengingatkan kita untuk tidak kehilangan sisi kemanusiaan. Hari ini dirayakan untuk memupuk empati, toleransi, dan nilai kemanusiaan universal yang kian langka.
Diprakarsai oleh American Humanist Association (AHA) sejak 1990, peringatan ini menjadi momentum global bagi individu dan organisasi untuk menegaskan kembali nilai-nilai humanis—keadilan, kasih sayang, dan penghormatan terhadap sesama, tanpa syarat.
4. Bertani dengan Syukur: Hari Krida Pertanian Nasional
Dari ladang hingga meja makan, sektor pertanian menyuplai kebutuhan hidup kita sehari-hari. Maka tak heran jika Indonesia memiliki Hari Krida Pertanian Nasional yang diperingati setiap 21 Juni sebagai bentuk syukur atas berkah hasil bumi.
Peringatan ini pertama kali digelar pada 1973 dan ditetapkan melalui SK Menteri Pertanian Nomor 297/Kpts/Um/1978. Tanggalnya dipilih berdasarkan pertimbangan astronomi: 21 Juni adalah titik transisi musim yang memengaruhi siklus tanam.Lebih dari itu, tanggal ini juga menandai dimulainya siklus pranata mangsa, kalender musim tradisional yang digunakan petani untuk memantau hujan, angin, serangga, hingga penyakit tanaman. Hari Krida menjadi simbol gotong royong antara petani, peternak, nelayan, dan semua pihak yang bekerja untuk ketahanan pangan negeri.
Empat peringatan, satu tanggal. Dari melodi hingga meditasi, dari kemanusiaan hingga hasil panen tanggal 21 mengajarkan bahwa hidup bisa lebih bermakna jika kita mau mendengarkan, merenung, berbagi, dan bersyukur. (*/IN)