INSPIRASI NUSANTARA–Ada beberapa perayaan penting pada hari Sabtu, 29 Maret salah satunya adalah Hari Filateli Nasional: Merayakan Sejarah dan Seni Koleksi Prangko.
Setiap tanggal 29 Maret, dunia memperingati berbagai hari bersejarah dan unik yang memiliki latar belakang menarik. Dari olahraga tradisional hingga budaya filateli.
29 Maret memperingati hari apa saja? Berikut ini beberapa hari peringatan pada (29/3/2025) :
1. Hari Kelereng Sedunia: Warisan Turnamen Sejak 1588
Hari Kelereng Sedunia dirayakan setiap tahun pada 29 Maret. Peringatan ini berasal dari legenda dua pria, Giles dan Hodge, yang bersaing memenangkan hati seorang gadis pemerah susu bernama Joan. Setelah bertanding dalam berbagai olahraga selama seminggu, permainan kelereng dipilih sebagai penentu kemenangan.
Kompetisi ini kemudian berkembang menjadi Kejuaraan Kelereng Inggris pertama di Tinsley Green pada 1588. Sejak abad ke-18, turnamen ini menjadi tradisi tahunan, dan pada 1938 diubah menjadi Kejuaraan Kelereng Inggris Dunia yang menarik peserta dari berbagai negara.
Awalnya, Inggris mendominasi pertandingan, tetapi sejak 1992, tim dari Amerika Serikat mulai memenangkan kejuaraan, diikuti oleh negara lain seperti Australia, Belgia, Prancis, Jepang, dan Jerman.
2. Hari Putri Duyung Internasional: Menyelami Legenda Makhluk Laut Misterius
Bagi para pecinta kisah fantasi, 29 Maret juga diperingati sebagai Hari Putri Duyung Internasional. Perayaan ini bertujuan untuk membangkitkan imajinasi serta mengapresiasi daya tarik makhluk mitologi ini.
Kisah putri duyung dapat ditelusuri sejak 1000 SM dalam mitologi Asiria, di mana dewi Atargatis diyakini berubah menjadi putri duyung setelah menceburkan diri ke danau akibat rasa malu. Kepercayaan ini berkembang di berbagai budaya, termasuk Yunani yang menggambarkan putri duyung dengan sayap burung sebelum akhirnya dikenal sebagai perempuan cantik dengan ekor ikan.
Meskipun dianggap sebagai legenda, beberapa catatan sejarah menyebutkan adanya “penampakan” putri duyung, termasuk klaim dari Christopher Columbus yang mengaku melihat tiga putri duyung di lautan, meski menurutnya mereka tidak secantik yang dikisahkan dalam dongeng.
3. Hari Martir di Madagaskar: Mengenang Perjuangan Melawan Kolonialisme
Di Madagaskar, 29 Maret diperingati sebagai Hari Martir, yang dikenal juga sebagai Hari Pemberontakan. Perayaan ini bertujuan mengenang perjuangan rakyat Madagaskar dalam pemberontakan besar melawan penjajahan Prancis pada tahun 1947.
Hari Martir pertama kali ditetapkan oleh pemerintah Madagaskar pada tahun 1967, tujuh tahun setelah negara tersebut memperoleh kemerdekaan. Kini, peringatan ini telah berkembang menjadi simbol kebebasan, di mana masyarakat berkumpul untuk mengenang sejarah dan menikmati waktu bersama.
4. Hari Filateli Nasional: Merayakan Sejarah dan Seni Koleksi Prangko
Bagi para pecinta prangko, 29 Maret juga memiliki makna khusus sebagai Hari Filateli Nasional. Peringatan ini mengajak masyarakat untuk mengenang sejarah pos dan seni koleksi prangko, yang meski mulai jarang terdengar, tetap menjadi bagian penting dari budaya dan sejarah komunikasi.
Filateli bukan sekadar hobi mengoleksi prangko, tetapi juga studi dan apresiasi terhadap prangko serta benda pos lainnya. Hari Filateli Nasional mulai diperingati sejak 2006, namun sejarah filateli di Indonesia sudah dimulai sejak 1922, ketika klub kolektor prangko pertama didirikan di Batavia dengan nama Postzegelverzamelaars Club Batavia.
Perayaan pertama Hari Filateli Nasional ditandai dengan pertemuan federasi filatelis Asia Pasifik (FIAP EXCO Meeting) di Yogyakarta, yang menjadi tonggak penting dalam perkembangan komunitas filateli di Indonesia.
Dari turnamen kelereng bersejarah, mitos putri duyung, perlawanan rakyat Madagaskar, hingga seni mengoleksi prangko, tanggal 29 Maret menjadi momen untuk merayakan berbagai aspek sejarah, budaya, dan imajinasi manusia.
Peringatan ini tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi masa kini untuk terus melestarikan nilai-nilai budaya dan sejarah. (*/IN)