INSPIRASI NUSANTARA– Ada beberapa perayaan penting pada hari Jumat, 29 November. Salah satunya adalah Hari Menanam Pohon Indonesia
Tanggal 29 November setiap tahunnya menjadi hari yang sarat makna dengan berbagai peringatan penting. Baik di tingkat nasional maupun internasional, sejumlah peristiwa pada hari ini mengusung nilai sejarah dan solidaritas.
29 November memperingati hari apa saja? Berikut ini beberapa hari peringatan pada (29/11/2024)
1. Hari Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI)
Setiap 29 November, Indonesia memperingati Hari KORPRI, organisasi yang menaungi para pegawai negeri sipil. Peringatan ini merujuk pada tanggal berdirinya KORPRI, 29 November 1971, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971.
Sejarah KORPRI sendiri telah dimulai sejak masa penjajahan Belanda, ketika para pegawai bumi putera hanya dianggap sebagai kelas bawah. Pada era pendudukan Jepang, pegawai Hindia Belanda ini dialihkan menjadi pegawai pemerintah Jepang.
Setelah kemerdekaan, status mereka resmi diakui sebagai Pegawai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hari KORPRI menjadi momen refleksi atas kontribusi besar para pegawai negeri dalam melayani bangsa dan masyarakat.
2. Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina
Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina dirayakan setiap 29 November untuk mengingatkan dunia pada perjuangan panjang rakyat Palestina. Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan diadopsinya Resolusi 181 (II) pada 29 November 1947 oleh PBB, yang berisi rencana pembagian wilayah Mandat Palestina.
Meski demikian, hingga kini konflik antara Palestina dan Israel belum menemukan penyelesaian. Peringatan ini menjadi pengingat bahwa rakyat Palestina masih berjuang untuk meraih kemerdekaan, kedaulatan, dan hak kembali ke tanah air mereka. Dunia diajak untuk terus mendukung perjuangan kemanusiaan ini.
3. Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Selayar
Bagi masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar, 29 November memiliki dua makna bersejarah. Pertama, pada tanggal ini tahun 1605, Datuk Ribandang berhasil mengislamkan Raja Gantarang, Pangali Patta Radja, yang kemudian bergelar Sultan Alauddin. Peristiwa ini menandai masuknya agama Islam di Selayar dan menjadi tonggak penting sejarah daerah tersebut.
Selain itu, pada 29 November 1945, para pemuda Selayar mengambil alih kekuasaan dari Belanda, hanya 19 hari setelah Insiden Hotel Yamato di Surabaya. Dengan semangat perjuangan, mereka menegaskan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia. Kedua peristiwa ini membuat 29 November begitu bermakna bagi masyarakat Selayar.
Peringatan 29 November menjadi pengingat akan beragam nilai yang perlu kita junjung tinggi—dari menghargai sejarah, hingga mendukung perjuangan kemanusiaan. Mari jadikan hari ini sebagai inspirasi untuk terus berkontribusi dalam kebaikan bersama. (fit/in)