Ragam  

Banjir Lumpuhkan Kota! Transportasi Macet, Warga Kesulitan Beraktivitas

Banjir Lumpuhkan Kota! Transportasi Macet, Warga Kesulitan Beraktivitas
FOTO UDARA kondisi macet total di antara Tol Ir Sutami, Jalan Perintis kemerdekaan hingga jalan poros trans Sulawesi Makassar-Maros, 12 Februari 2025. ujan deras mengguyur sejumlah daerah di Kota Makassar dan Kabupaten Maros hingga terendam banjir tumpukan kendaraan mengular hingga 15 kilometer dan telah terjadi hingga 15 jam lamanya. (foto:muchtamir/IN)

IN, MAKASSAR— Banjir di berbagai wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) akibat hujan deras yang terus mengguyur mengakibatkan aktivitas warga lumpuh total, kendaraan mogok di tengah jalan, dan transportasi umum pun kacau balau.

Kemacetan parah terjadi di berbagai titik karena banyak jalanan yang tergenang air dengan ketinggian mencapai lutut hingga pinggang orang dewasa. Kondisi ini sangat parah dengan banyaknya kendaraan yang mogok di tengah jalan, membuat arus lalu lintas semakin tersendat.

Dampak banjir ini sangat dirasakan oleh warga yang bergantung pada transportasi umum dan kendaraan pribadi. Ojek online kesulitan menemukan jalur alternatif, sementara angkutan umum seperti bus dan angkot terpaksa mengurangi rute operasionalnya.

M. Alif, seorang staf desa di Kecamatan Moncongloe, menjelaskan bahwa banjir telah menghambat berbagai aspek kehidupan masyarakat.

“Banjir ini benar-benar mengganggu aktivitas warga. Banyak orang kesulitan pergi ke tempat kerja, anak-anak terpaksa bolos sekolah, bahkan distribusi barang ke pasar juga terhambat. Selain itu, ada risiko kesehatan karena air yang kotor bisa menyebabkan penyakit,” ungkapnya, Rabu (12/02/2025).

Selain masalah transportasi, banjir juga mengakibatkan kerusakan properti dan infrastruktur. Banyak rumah warga yang terendam, toko-toko tutup, dan aktivitas ekonomi terhenti sementara waktu.

Menurut M. Alif, banjir yang terus berulang ini menunjukkan perlunya langkah konkret dari pemerintah untuk mengatasinya. Infrastruktur drainase yang buruk dan alih fungsi lahan yang tidak terkendali menjadi faktor utama yang memperburuk kondisi.

“Seharusnya ada perbaikan sistem drainase, pengelolaan sungai yang lebih baik, dan pengendalian alih fungsi lahan yang bisa meningkatkan risiko banjir. Selain itu, masyarakat juga perlu diedukasi agar tidak membuang sampah sembarangan yang bisa menyumbat saluran air,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya pembangunan taman dan ruang terbuka hijau untuk membantu menyerap air hujan, serta penataan kawasan rawan banjir agar lebih aman bagi penduduk.

Salah satu solusi yang bisa diterapkan untuk mengurangi dampak banjir terhadap transportasi adalah memperbaiki dan memperluas jalur transportasi alternatif yang lebih aman.

“Pemerintah harus menyediakan kendaraan khusus untuk keadaan darurat dan memperbaiki infrastruktur transportasi seperti jembatan serta jalan agar lebih tahan terhadap banjir. Selain itu, teknologi juga bisa dimanfaatkan untuk memberikan informasi real-time kepada masyarakat tentang kondisi lalu lintas dan rute yang masih bisa dilewati,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa koordinasi antara pemerintah dan operator transportasi sangat penting dalam menghadapi situasi ini. Dengan adanya jalur transportasi darurat dan sistem peringatan dini yang lebih baik, warga bisa mendapatkan akses yang lebih mudah dan aman saat banjir terjadi.

Banyak warga berharap pemerintah segera mengambil tindakan nyata agar masalah banjir tidak terus berulang. Selain perbaikan infrastruktur, dukungan untuk warga yang terdampak juga menjadi kebutuhan mendesak.

Dengan kondisi yang semakin parah, upaya kolaborasi antara pemerintah, operator transportasi, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mengatasi dampak banjir. Jika tidak ada langkah cepat, maka bukan hanya kemacetan yang terjadi, tetapi juga berbagai aspek kehidupan warga yang akan terus terganggu. (*/)

Penulis: Priskawati Pakila’

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *