INSPIRASI NUSANTARA–Sulawesi Selatan kembali mengukuhkan posisinya sebagai rumah bagi warisan budaya dunia dengan ditemukannya lukisan gua tertua yang pernah tercatat dalam sejarah. Berlokasi di Gua Leang Karampuang, kawasan Maros-Pangkep, lukisan yang menggambarkan babi hutan dan tiga sosok manusia ini diperkirakan berusia 51.200 tahun.
Sulawesi Selatan, provinsi di Indonesia yang kaya akan warisan budaya dan sejarah, kini semakin dikenal sebagai rumah bagi seni cadas tertua di dunia. Penemuan lukisan gua di Leang Karampuang, kawasan Maros-Pangkep, semakin menegaskan posisi Sulawesi Selatan sebagai pusat peradaban prasejarah yang penting.
Dilansir dari BRIN, tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Griffith University dan Southern Cross University (SCU) berhasil menemukan seni cadas tertua di Indonesia sekaligus di dunia. Lukisan yang menggambarkan tiga figur menyerupai manusia berinteraksi dengan seekor babi hutan ini ditemukan di gua kapur Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.
Berusia sekitar 51.200 tahun, lukisan gua ini membuka wawasan baru tentang kehidupan manusia purba dan cara mereka mengekspresikan diri melalui seni. Penemuan ini semakin memperkaya warisan budaya Sulawesi Selatan, yang selama ini dikenal dengan tradisi dan keseniannya yang khas.
Lukisan Gua Tertua di Dunia
Pada tahun 2024, para arkeolog menemukan lukisan gua yang menggambarkan babi hutan dan tiga sosok mirip manusia di Gua Leang Karampuang. Lukisan ini diperkirakan berusia 51.200 tahun, menjadikannya seni cadas tertua yang pernah ditemukan hingga saat ini. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang kehidupan dan ekspresi artistik manusia purba di wilayah ini.
Baru-baru ini, Erika Richardo, seorang TikToker dengan 16 juta pengikut, melakukan perjalanan menantang ke Gua Leang Karampuang di Sulawesi Selatan. Gua ini menarik perhatian dunia setelah ditemukan lukisan figuratif tertua yang diketahui berusia sekitar 51. 200 tahun.
Lukisan yang menggambarkan babi hutan serta tiga sosok manusia ini menunjukkan bahwa seni telah menjadi bagian dari kehidupan manusia jauh sebelum peradaban modern berkembang.
Perjalanan Erika ke situs bersejarah ini menyoroti pentingnya melestarikan dan menghargai warisan budaya Indonesia yang kaya. Kunjungan tersebut juga meningkatkan kesadaran publik tentang nilai sejarah dan seni yang terkandung dalam lukisan gua prasejarah di Sulawesi Selatan.
Cara Berkunjung ke Gua Leang Karampuang
Bagi Anda yang tertarik untuk mengunjungi situs bersejarah ini, berikut adalah panduan singkat:
1. Lokasi: Gua Leang Karampuang terletak di kawasan Maros-Pangkep, sekitar 50 km sebelah utara Kota Makassar.
2. Transportasi: Dari Makassar, Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum menuju Kabupaten Maros. Perjalanan memakan waktu sekitar 1-1,5 jam.
3. Akses ke Gua: Setibanya di area parkir, pengunjung perlu melakukan trekking ringan selama 15-30 menit untuk mencapai lokasi gua. Disarankan menggunakan alas kaki yang nyaman dan membawa air minum.
4. Perizinan: Sebelum berkunjung, pastikan untuk menghubungi pihak pengelola atau dinas pariwisata setempat guna memperoleh informasi terbaru mengenai perizinan dan jam operasional.
Mengunjungi Gua Leang Karampuang tidak hanya menawarkan pengalaman melihat langsung seni prasejarah, tetapi juga kesempatan untuk menikmati keindahan alam kawasan Maros-Pangkep yang memukau. Pastikan untuk menjaga kelestarian situs dengan tidak menyentuh atau merusak lukisan, serta mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pengelola.
Sulawesi Selatan terus membuktikan dirinya sebagai daerah dengan kekayaan warisan budaya yang luar biasa, menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi para pecinta sejarah dan seni. (fit/in)