INSPIRASI NUSANTARA–Puasa Syawal menjadi momen yang dinanti umat Islam setelah merayakan Idul Fitri. Ibadah sunah ini diyakini memiliki keutamaan luar biasa, yakni pahalanya setara dengan puasa setahun penuh.
Bulan Syawal yang datang setelah Ramadan membawa semangat baru bagi umat Islam untuk melanjutkan ibadah. Salah satu amalan sunah yang sangat dianjurkan di bulan ini adalah puasa Syawal, yakni puasa enam hari setelah Idul Fitri yang diyakini memiliki pahala luar biasa, setara puasa sepanjang tahun.
Berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar pemerintah Indonesia, 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025. Itu berarti, umat Islam sudah bisa memulai puasa Syawal pada Selasa, 1 April 2025 atau tepatnya 2 Syawal 1446 H.
Idealnya, puasa Syawal dilakukan selama enam hari berturut-turut, yakni mulai 2 hingga 7 Syawal, yang dalam kalender masehi jatuh pada:
1 April 2025 (2 Syawal)
2 April 2025 (3 Syawal)
3 April 2025 (4 Syawal)
4 April 2025 (5 Syawal)
5 April 2025 (6 Syawal)
6 April 2025 (7 Syawal)
Namun, jika tidak memungkinkan untuk berpuasa pada tanggal-tanggal tersebut, umat Islam tetap bisa melaksanakan puasa Syawal di hari lain selama masih berada dalam bulan Syawal. Hal ini tidak mengurangi pahala, meskipun dilakukan tidak berurutan.
Mengacu pada kalender Hijriah 1446 H yang dirilis oleh Kementerian Agama RI, bulan Syawal tahun ini akan berakhir pada Senin, 28 April 2025. Maka, batas akhir pelaksanaan puasa Syawal adalah hingga tanggal tersebut.
Tetap Dapat Keutamaan, Meskipun Tidak Berurutan
Kabar baiknya, meskipun seseorang menjalankan puasa Syawal secara tidak berurutan atau diselingi dengan puasa qadha Ramadan maupun nadzar, ia tetap mendapatkan keutamaan puasa sunah enam hari di bulan Syawal.
Hal ini sejalan dengan anjuran Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa puasa Syawal setelah Ramadan sebanding dengan puasa setahun penuh.
Bacaan Niat Puasa Syawal
Sama seperti ibadah puasa lainnya, puasa Syawal diawali dengan niat. Berikut bacaan niat yang dibaca pada malam hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Ta’ala.”
Apabila seseorang lupa membaca niat di malam hari, maka boleh berniat di siang hari asalkan belum makan atau melakukan hal yang membatalkan puasa. Bacaan niatnya sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatisy Syawwâli lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah Ta’ala.”
Puasa Syawal adalah peluang emas bagi umat Muslim untuk meraih pahala berlimpah setelah Ramadan. Tahun ini, batas waktu puasa Syawal jatuh pada Senin, 28 April 2025.
Manfaatkan waktu yang ada, dan jangan ragu untuk mulai baik secara berurutan maupun tidak, selama masih dalam bulan Syawal. (*/IN)