Bingung Soal Greenflation? Pertanyaan Gibran ke Mahfud: Ini Penjelasan Lengkapnya

GREENFLATION. Gibran Rakabuming Raka bertanya Greenflation kepada Mahfud MD. (Foto:IST/YoutubeKPU)

IN, MAKASSAR – Debat keempat cawapres 2024 memunculkan istilah baru Greenflation yang membuat bingung banyak orang. Hal tersebut disampaikan oleh cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka kepada Mahfud MD cawapres nomor urut 3.

“Bagaimana cara mengatasi greenflation,” ucap Gibran Rakabuming Raka saat melempar pertanyaan kepada Mahfud MD yang kemudian kritik karena dianggap sebagai istilah atau terminologi.

“”Baik, nggak, tunggu. Ini tadi tidak saya jelaskan karena kan beliau profesor, greenflation adalah inflasi hijau, sesimple itu,” tambah Gibran.

Nah, setelah istilah Greenflation muncul, berbagai ciutan netizen di media sosial seperti instagram dan twitter mempertanyakan maksud dari Greenflation.

Dilansir Philonomist, Greenflation lebih mengarah pada kenaikan harga material mentah (raw material) dan energi yang digunakan untuk melakukan transisi hijau.

Kata Greenflation menjadi sering terdengar seiring dengan semakin banyaknya negara-negara di dunia yang memiliki komitmen untuk menjaga lingkungan dengan melakukan transisi penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan.

Dikutip Bank Sentral Eropa (ECB), isu Greenflation ternyata sudah banyak dibincangkan oleh perusahaan dunia. Masalah ini sedang melanda dunia bersama dengan adanya Climateflation dan Fossilflation.

Ada banyak perusahaan di dunia saat ini sedang beradaptasi dengan proses produksi yang bersentungan dengan pengurangan emisi karbon sehingga sebagian besar dari teknologi ramah lingkungan memerlukan sejumlah besar logam dan mineral, seperti tembaga, litium, dan kobalt, terutama selama masa transisi.

Misalnya kendaraan listrik. Jenis kendaraan ini kan menggunakan mineral enam kali lebih banyak dibandingkan kendaraan konvensional. Pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai membutuhkan jumlah tembaga tujuh kali lipat dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga gas.

Namun, seiring dengan meningkatnya permintaan, pasokan menjadi terbatas dalam jangka pendek dan menengah. Biasanya diperlukan waktu lima hingga sepuluh tahun untuk mengembangkan tambang baru.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *