INSPIRASI NUSANTARA—Pertengahan September 2024 lalu, Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa suku bunga Indonesia turun menjadi 6% dari sebelumnya yang berada di angka 6,25%. Kira-kira, faktor penyebabnya apa saja yah?
Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Suku bunga adalah tingkat persentase yang dikenakan atas pinjaman uang atau yang dibayarkan atas simpanan. Sederhananya, suku bunga menunjukkan biaya untuk meminjam uang atau imbalan yang diterima ketika seseorang menyimpan uang di bank atau lembaga keuangan lainnya.
Di Indonesia, kebijakan suku bunga menggunakan nama BI-Rate yang mengacu pada penggunaan instrumen repo (repurchase agreement). Penamaan ini berlaku sejak 21 Desember 2023 menggantikan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Meski demikian, operasionalisasinya tetap mengacu pada transaksi reverse repo bank indonesia tenor 7 cari.
Adapun faktor yang mempengaruhi suku bunga, di antaranya:
2. Inflasi
3. Permintaan dan Penawaran Uang
Jika banyak orang yang ingin meminjam uang, suku bunga bisa naik karena permintaan tinggi. Sebaliknya, jika permintaan rendah, suku bunga bisa turun.
4. Kredit Risiko
Pemberi pinjaman akan mempertimbangkan risiko peminjam ketika menetapkan suku bunga. Semakin tinggi risiko peminjam gagal membayar, semakin tinggi suku bunga yang akan dikenakan.
5.Pertumbuhan Ekonomi
Suku bunga juga dipengaruhi oleh kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jika pertumbuhan melambat, BI bisa menurunkan suku bunga untuk mendorong konsumsi dan investasi.
Itulah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi turunnya suku bunga. (*/IN)