INSPIRASI NUSANTARA–Di era digital yang terus berkembang, Generasi Z mulai menunjukkan pergeseran nilai yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Dari dunia kerja hingga hubungan interpersonal, mereka cenderung menolak label-label tradisional yang dianggap membatasi.
Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, menunjukkan kecenderungan untuk menolak label tradisional dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, hubungan, dan gaya hidup. Penolakan terhadap label ini mencerminkan keinginan mereka untuk kebebasan, fleksibilitas, dan autentisitas dalam mengekspresikan diri.
Dilansir dari Jurnal Unhas, Generasi Z menunjukkan kecenderungan untuk menolak label tradisional dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, hubungan, dan gaya hidup. Mereka lebih memilih fleksibilitas dan kebebasan dalam mengekspresikan identitas mereka, serta menolak dikotomi atau kategori yang dianggap membatasi.
Dalam dunia kerja, Generasi Z cenderung menghindari jalur karier yang kaku dan lebih memilih fleksibilitas dalam memilih waktu, tempat, dan cara kerja. Mereka menghargai lingkungan kerja yang adaptif dan mendukung penggunaan teknologi . Selain itu, dalam hubungan interpersonal, Generasi Z lebih terbuka terhadap berbagai bentuk hubungan dan menolak label tradisional yang mungkin membatasi dinamika hubungan mereka.
Alasan Penolakan Label oleh Generasi Z
1. Pencarian Identitas yang Autentik
Generasi Z tumbuh di era digital dengan akses informasi yang luas, memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi berbagai perspektif dan identitas. Hal ini mendorong mereka untuk menolak kategori atau label yang dianggap membatasi ekspresi diri.
2. Fleksibilitas dalam Karier
Dalam dunia kerja, Generasi Z cenderung menghindari jalur karier yang kaku. Mereka lebih memilih fleksibilitas dalam memilih waktu, tempat, dan cara kerja. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa Generasi Z menghargai lingkungan kerja yang adaptif dan mendukung penggunaan teknologi.
3. Pendekatan Terbuka dalam Hubungan
Dalam hubungan interpersonal, Generasi Z lebih terbuka terhadap berbagai bentuk hubungan dan menolak label tradisional yang mungkin membatasi dinamika hubungan mereka.
Dampak terhadap Tren Sosial dan Industri
Penolakan terhadap label ini memiliki dampak signifikan terhadap tren sosial dan industri. Perusahaan perlu menyesuaikan pendekatan mereka untuk menarik talenta dari Generasi Z dengan menawarkan fleksibilitas, kesempatan pengembangan diri, dan penggunaan teknologi mutakhir .
1. Perubahan dalam Praktik Perekrutan
Perusahaan perlu menyesuaikan pendekatan mereka untuk menarik talenta dari Generasi Z. Lingkungan kerja yang menawarkan fleksibilitas, kesempatan pengembangan diri, dan penggunaan teknologi mutakhir menjadi lebih menarik bagi mereka .
2. Evolusi dalam Pemasaran
Brand dan pemasar harus mengadopsi pendekatan yang lebih autentik dan inklusif, menghindari stereotip atau label yang mungkin tidak resonan dengan nilai-nilai Generasi Z.
3. Transformasi dalam Pendidikan
Institusi pendidikan mungkin perlu menawarkan kurikulum yang lebih fleksibel dan beragam, memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi minat mereka tanpa terikat pada label atau jurusan tertentu.
Penolakan Generasi Z terhadap label tradisional mencerminkan pergeseran nilai menuju fleksibilitas, inklusivitas, dan autentisitas. Industri dan masyarakat yang responsif terhadap perubahan ini akan lebih mampu beradaptasi dan memenuhi kebutuhan generasi ini. (fit/in)
Sumber : Jurnal Unhas, THE INTENTION OF GENERATION Z TO APPLY FOR A JOB