INSPIRASI NUSANTARA– Hari Ayah adalah momen istimewa untuk menghargai peran dan kontribusi ayah dalam kehidupan keluarga. Di Sulawesi Selatan yang menganut sistem patriarki, ayah memiliki peran yang sangat signifikan.
Hari Ayah adalah momen istimewa untuk menghargai peran dan kontribusi ayah dalam kehidupan keluarga, khususnya di Sulawesi Selatan yang menganut sistem partiarkat. Dalam struktur sosial yang berakar pada sistem patriarkat, ayah kerap menjadi figur utama yang mengatur kehidupan keluarga, memimpin, sekaligus menjadi pelindung bagi anak-anak dan istrinya.
Di balik kepemimpinan yang tegas, ayah Bugis-Makassar juga terkenal akan rasa tanggung jawab yang tinggi. Sejak dulu, mereka dibesarkan dengan nilai-nilai seperti siri’ na pace, sebuah konsep yang mencakup harga diri dan solidaritas.
Ayah di Sulawesi Selatan, terutama dalam budaya Sulawesi Selatan, struktur budaya yang cenderung patriatra, ayah dilihat sebagai figur utama dalam rumah tangga yang bertanggung jawab untuk memberikan arah, menjaga kehormatan keluarga, dan melindungi anggotanya dari ancaman luar.
Berikut beberapa aspek utama dari peran ayah di Sulawesi Selatan.
1. Penjaga Harga Diri dan Kehormatan Keluarga
Budaya siri’ na pacce (rasa malu dan solidaritas) merupakan nilai yang sangat dijunjung di Sulawesi Selatan. Ayah berperan sebagai penjaga kehormatan keluarga, di mana segala tindakan dan keputusan yang diambil sering kali berakar pada upaya menjaga martabat keluarga. Ini membuat ayah di Sulawesi Selatan kerap menjadi figur yang bijaksana dan tegas dalam menjaga batas-batas moral serta reputasi keluarga.
2. Pemberi Nafkah dan Pelindung Utama
Dalam tradisi masyarakat Sulawesi Selatan, ayah adalah pencari nafkah utama. Mereka dipandang sebagai sosok yang bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan finansial keluarga. Sebagai pemimpin, mereka memastikan keluarga dapat hidup dengan layak dan terjamin keamanannya, yang diiringi dengan nilai keberanian serta kesediaan untuk berkorban demi keluarga.
3. Pembentuk Karakter Anak
Ayah di Sulawesi Selatan tidak hanya menjalankan perannya dalam hal materi, tetapi juga sebagai pembentuk karakter anak. Nilai-nilai seperti kepatuhan, kedisiplinan, dan kearifan lokal diwariskan melalui interaksi dengan anak-anak mereka.
Meski kerap tampak tegas, ayah juga berperan dalam membimbing anak dengan penuh perhatian, membantu mereka untuk menghargai tradisi serta menghadapi dunia yang terus berkembang.
4. Pemandu Spiritualitas dan Nilai Luhur
Sulawesi Selatan dikenal memiliki masyarakat yang religius, baik dalam Islam maupun kekayaan tradisi animisme dan kepercayaan lokal. Ayah bertindak sebagai pembimbing spiritual dalam keluarga, mengajarkan ajaran agama dan tradisi yang dipegang teguh. Mereka adalah sosok yang mengarahkan keluarganya untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai moral, baik yang bersifat spiritual maupun adat.
5. Adaptasi dengan Modernisasi Peran
Dalam beberapa dekade terakhir, semakin banyak ayah di Sulawesi Selatan yang mulai merangkul modernisasi. Mereka lebih terbuka untuk berbagi tanggung jawab rumah tangga, termasuk pengasuhan anak dan pengambilan keputusan bersama dengan istri. Hal ini menunjukkan bahwa ayah Sulawesi Selatan tetap berpegang pada nilai-nilai luhur, sambil bersikap fleksibel dalam memenuhi kebutuhan keluarga di era yang semakin maju.
6. Sosok Inspiratif dan Teladan Bagi Anak-anaknya
Ayah di Sulawesi Selatan umumnya diharapkan menjadi teladan bagi anak-anak mereka. Melalui prinsip hidup dan keteguhan dalam memegang adat, mereka memberikan contoh langsung mengenai arti tanggung jawab, keberanian, dan ketulusan. Dengan membimbing anak-anak untuk mengenal adat istiadat dan juga dunia modern, mereka memastikan bahwa generasi penerus tetap menghargai asal usul budaya, sekaligus siap menghadapi perkembangan zaman.
Pada Hari Ayah, peran-peran ini patut diapresiasi, mengingat bahwa ayah di Sulawesi Selatan tidak hanya menjaga dan membimbing keluarga, tetapi juga berperan dalam melestarikan dan meneruskan tradisi budaya mereka.
Ayah adalah pilar yang menjaga keseimbangan antara adat dan modernitas, antara nilai tradisi dan tantangan era baru.Di tengah perkembangan zaman, sebagian ayah di Sulawesi Selatan kini mulai membuka diri untuk berbagi peran dalam pengasuhan anak dan pengambilan keputusan keluarga.
Banyak yang mulai menyadari pentingnya komunikasi dan keseimbangan dalam rumah tangga agar dapat menciptakan lingkungan yang harmonis serta mendukung perkembangan anak secara menyeluruh. (fit/in)