INSPIRASI NUSANTARA–Kearifan lokal Sulsel terus hidup dalam berbagai tradisi yang diwariskan turun-temurun, salah satunya adalah Mappere’, ritual unik yang berasal dari Kabupaten Bone. Tradisi ini bukan sekadar perayaan pascapanen bagi para petani, tetapi juga simbol nilai luhur dan memiliki manfaat bagi kesehatan.
Masyarakat Kabupaten Bone memiliki sebuah tradisi unik yang telah diwariskan secara turun-temurun, yaitu Mappere’. Tradisi ini merupakan bagian dari kearifan lokal Sulsel yang diadakan setiap tahun sebagai bentuk rasa syukur para petani setelah musim panen.
Dalam perayaan ini, para gadis desa mengenakan baju bodo’, busana adat khas suku Bugis, lalu diayun di atas ayunan raksasa yang terbuat dari pohon randu, ditopang oleh bambu serta tali rotan. Uniknya, ayunan ini memiliki ketinggian yang mencapai puluhan meter, memberikan sensasi menegangkan bagi yang berayun serta menarik perhatian masyarakat yang menyaksikan.
Dilansir dari Jurnal Pendidikan Indonesia, “MAPPERE: Identifikasi Konsep Fisika” oleh Eka Sriwahyuni dari Institut Agama Islam Negeri Parepare, menurut kepercayaan masyarakat setempat, Mappere’ melambangkan bahwa kaum pria harus selalu setia menuntun dan menjaga kaum wanita dalam menghadapi tantangan hidup.
Nilai Kearifan Lokal Sulsel dalam Tradisi Mappere’
Di balik kemeriahan tradisi Mappere’, tersimpan nilai luhur dalam budaya Bugis yang menanamkan pentingnya peran laki-laki dalam menjaga, melindungi, dan menuntun wanita. Hal ini sesuai dengan prinsip “mappajanci”, yang dalam budaya Bugis berarti kesetiaan dan tanggung jawab seorang pria dalam membimbing serta melindungi wanita dalam setiap aspek kehidupan.
Masyarakat Bugis percaya bahwa hubungan antara laki-laki dan perempuan harus didasarkan pada saling menghormati dan menjaga martabat satu sama lain. Filosofi ini juga terlihat dalam tradisi Mappere’, di mana gadis-gadis desa diayun dengan penuh kehati-hatian, melambangkan bahwa dalam kehidupan, wanita harus merasa aman dan terlindungi oleh para pria yang bertanggung jawab.
Berayun dan Manfaat Kesehatannya
Selain nilai budaya, berayun juga memiliki manfaat kesehatan yang jarang diketahui. Dilansir dari HealthShots, aktivitas berayun dapat meningkatkan keseimbangan tubuh dan memperkuat otot inti.
Gerakan berayun membantu menjaga postur tubuh tetap stabil, melatih kekuatan lengan, serta membakar hingga 200 kalori dalam satu jam bagi orang dengan berat badan rata-rata.
Sementara itu, dalam situs The Joint Chiropractic, berayun juga memiliki dampak positif bagi kesehatan mental. Aktivitas ini dapat membantu meredakan stres, mengurangi ketegangan tubuh, serta memberikan rasa rileks.
Hanya dengan menutup mata dan membiarkan tubuh berayun secara alami, seseorang bisa merasakan ketenangan dan mengurangi beban pikiran.
Melestarikan Tradisi dan Mempromosikannya ke Generasi Muda
Keunikan Mappere’ menjadikannya lebih dari sekadar hiburan tahunan. Tradisi ini memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata budaya, yang bisa menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.
Oleh karena itu, generasi muda memiliki peran penting dalam melestarikan dan memperkenalkan tradisi ini ke dunia luar.
Dengan adanya media sosial dan perkembangan teknologi digital, generasi muda bisa mengabadikan dan membagikan momen Mappere’ ke platform digital, sehingga semakin banyak orang yang mengenal dan tertarik untuk menyaksikan langsung perayaan budaya khas Bone ini.
Selain menikmati tradisi, Anda juga bisa merasakan manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh permainan ayunan raksasa ini. (*/IN)