INSPIRASI NUSANTARA–Di era modern yang ditandai dengan perkembangan teknologi dan globalisasi, tradisi lokal kerap menghadapi tantangan besar. Masyarakat Bugis, Sulawesi Selatan dengan warisan budaya yang kaya, terus berupaya mempertahankan identitas mereka di tengah perubahan zaman.
Menjaga tradisi Bugis bukan hanya soal melestarikan warisan nenek moyang, tetapi juga mempertahankan nilai-nilai yang menjadi landasan kehidupan sosial mereka. Salah satu upaya nyata adalah melalui penyelenggaraan festival budaya yang tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga media pendidikan dan pelestarian nilai-nilai luhur yang diwariskan leluhur.
Festival budaya Bugis menjadi ruang bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai identitas mereka. Acara-acara seperti peragaan pakaian adat baju bodo dan pertunjukan seni seperti tari pakkarena serta musik tradisional, menggambarkan betapa kayanya warisan budaya yang dimiliki masyarakat Bugis.
Lebih dari sekadar hiburan, festival ini juga membawa pesan mendalam tentang nilai-nilai kehidupan. Misalnya, filosofi siri’ na pacce yang bermakna harga diri dan empati, seringkali diangkat dalam narasi pertunjukan budaya untuk mengingatkan pentingnya kehormatan dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat.
Banyak daerah di Sulawesi Selatan secara rutin mengadakan festival budaya yang menampilkan seni tari, musik tradisional, pakaian adat seperti baju bodo, dan makanan khas Bugis. Festival ini sering menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya Bugis kepada generasi muda dan wisatawan.
Secara tidak langsung, dengan datang ke suatu event atau festival budaya kita dapat merasakan kearifan lokal dari daerah yang kita datangi tersebut. Tak heran jika menggelar event dan festival menjadi salah satu upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke suatu daerah, sehingga dalam menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) lokal,” dikutip dari laman Kemenparekraf/Baparekraf RI.
Melalui festival budaya, masyarakat Bugis membuktikan bahwa modernisasi tidak harus berlawanan dengan pelestarian tradisi. Justru, keduanya dapat saling melengkapi, menjadikan kebudayaan lokal semakin relevan dan dihargai di era global.
Berikut beberapa langkah yang dilakukan melalui festival budaya:
1. Menampilkan Seni Tari dan Musik Tradisional
Festival budaya Bugis sering menampilkan tari-tarian khas seperti Tari Pakarena dan Tari Pajoge, yang menggambarkan nilai-nilai luhur masyarakat Bugis. Musik tradisional seperti kacaping dan gandrang bulo juga dipentaskan, membangkitkan rasa bangga terhadap warisan seni.
2. Peragaan Busana Adat
Acara seperti peragaan baju bodo (pakaian adat Bugis) menjadi sorotan utama. Peserta dari berbagai kalangan, termasuk anak muda, dilibatkan untuk memperagakan busana ini agar lebih mengenal maknanya dalam konteks adat.
3. Pameran Kuliner Tradisional
Makanan khas seperti coto Makassar, barongko, dan burasa sering dihadirkan dalam festival. Kegiatan ini tidak hanya melestarikan resep turun-temurun tetapi juga menarik minat generasi muda untuk mencintai kuliner tradisional.
4. Lomba dan Pertunjukan Tradisi Adat
Beberapa festival mengadakan lomba seperti menulis aksara Lontara, membaca Sureq Galigo, atau simulasi upacara adat seperti mappacci dan mapparola (tradisi pernikahan Bugis). Ini memberikan pengalaman langsung kepada peserta untuk memahami makna tradisi tersebut.
5. Pengembangan Festival sebagai Destinasi Wisata
Festival budaya Bugis, seperti Festival Pinisi di Bulukumba, telah menjadi acara tahunan yang menarik wisatawan lokal dan internasional. Ini tidak hanya mempromosikan budaya tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.
6. Workshop dan Seminar Budaya
Sebagai bagian dari festival, sering kali diadakan workshop untuk belajar membuat kerajinan khas Bugis seperti perhiasan emas, kain tenun sutra, atau cara membangun perahu pinisi. Seminar tentang filosofi Bugis juga menguatkan pemahaman tentang nilai-nilai budaya.
7. Kolaborasi dengan Generasi Muda
Festival budaya menjadi wadah bagi anak muda untuk berkreasi, seperti melalui tari modern yang mengintegrasikan gerakan tradisional Bugis, atau karya seni digital bertema Bugis. Hal ini memastikan tradisi tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Dengan mengadakan festival budaya, tradisi Bugis tidak hanya dilestarikan tetapi juga dihidupkan kembali sebagai bagian penting dari kehidupan modern. Festival ini menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, memastikan nilai-nilai luhur tetap bertahan di tengah arus globalisasi. (*/IN)