back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
32 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Bapenda Makassar Lakukan Penertiban Reklame Ilegal

MAKASSAR, Inspirasinusantara.id – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar kembali melakukan penertiban terhadap reklame ilegal yang tidak membayar pajak dan melanggar aturan perizinan. Penertiban ini...
BerandaPemerintahanPemerataan Layanan Perpustakaan Stagnan, Pembangunan Literasi Makassar Berisiko Tertinggal

Pemerataan Layanan Perpustakaan Stagnan, Pembangunan Literasi Makassar Berisiko Tertinggal

IN, MAKASSAR — Kota Makassar kembali menghadapi tantangan serius dalam pemerataan layanan perpustakaan. Berdasarkan data Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) tahun 2024, skor Unsur Pembangun Literasi Masyarakat (UPLM) 1, yang mengukur pemerataan layanan perpustakaan, tercatat hanya sebesar 0,5109. Angka ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh penduduk belum memiliki akses yang memadai terhadap layanan perpustakaan.

Data yang dihimpun inspirasinusantara.id perbandingan dengan tahun-tahun sebelumnya menunjukkan stagnasi dalam upaya pemerataan ini. Pada tahun 2023, skor UPLM1 juga berada di angka 0,5109, sementara pada tahun 2022, skor tersebut sedikit lebih rendah, yaitu 0,5000. Hal ini menandakan bahwa dalam tiga tahun terakhir, tidak ada peningkatan signifikan dalam pemerataan layanan perpustakaan di Kota Makassar.

Penggiat Literasi Sulsel, Muh Nur Ardiansyah menyampaikan kondisi ini menjadi ironi mengingat indikator lain dalam IPLM menunjukkan capaian yang lebih baik. Misalnya, UPLM2 (Ketercukupan Koleksi) dan UPLM3 (Ketercukupan Tenaga Perpustakaan) masing-masing mencatat skor sempurna 1,0000. Namun, tanpa pemerataan layanan, koleksi dan tenaga perpustakaan yang memadai tidak akan efektif menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

BACA JUGA: IPLM Makassar 2024: Akses Tinggi, Tapi Literasi Digital Nyaris Nol


“Pemerataan layanan perpustakaan yang rendah berdampak langsung pada akses informasi dan pengetahuan masyarakat, terutama di wilayah pinggiran dan terpencil. Hal ini dapat memperbesar kesenjangan literasi dan menghambat upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kota Makassar,” jelas pemuda yang aktif di Penggera Literasi Caknur.

Pemerintah Kota Makassar perlu segera mengambil langkah strategis untuk meningkatkan pemerataan layanan perpustakaan. Langkah-langkah tersebut dapat mencakup pembangunan perpustakaan di kecamatan yang belum terlayani, peningkatan fasilitas perpustakaan keliling, serta pemanfaatan teknologi informasi untuk menjangkau masyarakat yang sulit diakses secara fisik.

“Tanpa upaya konkret dan berkelanjutan, Kota Makassar berisiko tertinggal dalam pembangunan literasi, yang merupakan fondasi penting bagi kemajuan sosial dan ekonomi masyarakat,” katanya.

Gelar Festival Jendela Dunia Literasi

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Dinas Perpustakaan Kota Makassar akan menggelar Festival Jendela Dunia Literasi 2025. Kegiatan ini akan berlangsung mulai 2-4 Mei 2025, di Benteng Rotterdam, setelah sebelumnya diadakan di Mari.

Festival tahun ini mengusung tema: “Learning to Be Success, Literacy to Be a Good People” dan menawarkan rangkaian kegiatan yang edukatif, interaktif, serta inspiratif.

Kepala Dinas Perpustakaan, A. Pattiware B. Djemma menyampaikan bahwa festival ini menjadi ajang edukasi sekaligus hiburan yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin memperkuat budaya membaca, meningkatkan kegemaran literasi, serta mengajak masyarakat untuk menjadi bagian dari perpustakaan. Festival ini adalah langkah konkret dalam mempromosikan keberadaan perpustakaan sebagai pusat pengetahuan dan kreativitas,” ujar Ware sapaan akrabnya, Rabu, 30 April 2025 dikutip dari Heralsulsel.

Kata Ware, festival ini mengusung konsep berbagi inspirasi dan pengetahuan, kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk meningkatkan indeks kegemaran membaca dan indeks pembangunan literasi untuk masyarakat.

Beragam kegiatan menarik akan diselenggarakan selama festival berlangsung di antaranya, Cerdas Cermat, lomba Ranking Satu, Mewarnai dan Dongeng Bersama Bunda Literasi Kota Makassar, Melinda Aksa.

“Cerdas cermat ini akan diikuti oleh 49 siswa, terbagi dalam 15 tim. Kemudian, lomba cerdas cermat diikuti dengan total 100 peserta. Kemudian, Lomba Mewarnai dikhususkan bagi siswa kelas 1-2 SD dengan maksimal 100 orang peserta,” jelas Ware.

“Nanti pada sesi Dongeng Bersama Bunda Literasi akan membacakan dongeng di hadapan 100 siswa SD kelas 1-2. Ibu Wali Kota Makassar (Melinda Aksa) akan mengajak dan menanamkan kebiasaan membaca sejak dini,” tambahnya.

Selain itu akan ada sesi Penjelasan Damkar dan Urban Farming. Program ini memperkenalkan konsep keselamatan kebakaran dan pertanian perkotaan kepada anak-anak.

Selain itu, festival ini menghadirkan Perpustakaan Keliling, sebagai upaya membawa buku lebih dekat kepada masyarakat dan mempromosikan perpustakaan sebagai pusat literasi.

Festival Literasi Makassar 2025 juga akan menggelar talkshow literasi, dengan narasumber dari berbagai bidang, seperti dar Dinas Koperasi, Dinas Perpustakaan, dan beberapa narsum lainnya yang memberikan wawasan untuk meningkatkan budaya membaca dan literasi.

“Dinas Koperasi akan membahas literasi ekonomi kreatif. Kemudian ada saya juga yang memaparkan perkembangan literasi masyarakat dan target pembangunan literasi. Kemudian, ada sesi Honda Bebas Kelas Bicara,” sebutnya.

Untuk menarik minat masyarakat, festival ini menghadirkan hiburan musik dari guest stars ternama. Pada hari pertama akan dihubur oleh Arfian Dwi. Hari kedua akan menghadirkan Kapal Udara. Dan hari ketiga ada penyanyi dan penulis lagu Fabio Asher.

Dinas Perpustakaan juga menggandeng puluhan sekolah di Kota Makassar, untuk mengajak siswa serta guru berpartisipasi aktif. Selain itu, penerbit buku turut dilibatkan untuk mengingatkan masyarakat bahwa membaca buku fisik tetap relevan meskipun era digital terus berkembang.

Dengan acara yang beragam, Festival Literasi Makassar 2025 diharapkan mampu menarik perhatian masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam membangun literasi yang lebih kuat. Kegiatan ini juga menjadi momentum strategis untuk mencetak generasi yang cerdas, kreatif, dan berpengetahuan luas. (*/IN)