Budaya  

Rayakan Hari Anak Sedunia 2024 dengan Permainan Tradisional Sulawesi Selatan

Rayakan Hari Anak Sedunia 2024 dengan Permainan Tradisional Sulawesi Selatan
ILUSTRASI. Ular Naga atau Toko-Toko Dian salah satu permainan tradisional Sulawesi Selatan

INSPIRASI NUSANTARA—Merayakan Hari Anak Sedunia 2024 dapat dilkakukan dengan memainkan beberapa permainan tradisional dari Sulawesi Selatan. Permainan tradisional tidak hanya hanya menyenangkan, tetapi juga memiliki nilai-nilai positif untuk tumbuh kembang anak.

Hari Anak Sedunia menjadi momen istimewa untuk mengenalkan kembali permainan tradisional Sulawesi Selatan yang sarat nilai budaya dan pendidikan. Sebagai kekayaan budaya bangsa, permainan tradisional merupakan simbol keberagaman Nusantara yang sarat dengan nilai-nilai luhur.

“Setiap permainan tradisional mengandung makna filosofis yang mendalam. Para leluhur menciptakan permainan ini dengan harapan dapat mengajarkan nilai-nilai positif yang berguna dalam kehidupan nyata,” dikutip dari Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations.

Berikut adalah beberapa permainan tradisional Sulawesi Selatan yang menarik untuk dimainkan bersama. 

1. Ular Naga atau Toko-Toko Dian

Dalam memperingati hari anak sedunia, Sulawesi Selatan menawarkan permainan tradisional Toko-Toko Dian. Permainan ini melibatkan 10-12 anak, di mana dua orang bergandengan tangan membentuk terowongan, sementara lainnya berbaris membentuk “ular naga.

2. Magalle

Magalle adalah permainan unik dari Sulawesi Selatan  yang menggunakan tempurung kelapa kering sebagai alas kaki. Setiap pemain harus berjalan atau berlari menggunakan tempurung yang telah diikat dengan tali tambang hingga mencapai garis finis. Keseimbangan dan koordinasi adalah kunci kemenangan dalam permainan ini.

3. Enggo’-Enggo’ 

Mirip dengan petak umpet, Enggo’-Enggo’ permainan khas Sulawesi Selatan ini dimainkan oleh dua kelompok yang saling bergantian peran sebagai penjaga dan pencari. Penjaga harus bersembunyi di tempat tertentu, sementara pencari mencoba menangkap mereka sambil berteriak “enggo’-enggo’.” Permainan ini melatih kerjasama, konsentrasi, dan membangun karakter anak yang jujur serta percaya diri sehingga cocok untuk merayakan hari anak sedunia.

4. Lambasena

Lambasena menggunakan karet gelang yang dirangkai panjang. Permainan ini menguji kelincahan dan kekuatan melompat, karena pemain harus melompati karet yang terus dinaikkan dari kaki hingga setinggi kepala. Siapa pun yang berhasil melewati semua tantangan tanpa menyentuh karet menjadi pemenangnya. 

5. Maccukke
 
Maccukke adalah permainan sederhana yang memanfaatkan batang kayu atau rotan untuk mengungkit kayu pendek (anak cukke). Permainan ini dilakukan secara berkelompok dan menguji kekuatan serta strategi pemain. 

6. Ma’longgak 

Ma’longgak menggunakan batang bambu sebagai alat bantu untuk berjalan dengan posisi tubuh tinggi. Permainan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga sarat dengan nuansa tradisi dan sejarah. Dalam budaya Bugis, Ma’longgak memiliki kaitan dengan upacara adat dan dipercaya mampu menangkal penyakit.  

Permainan tradisional seperti ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai luhur seperti kerja sama, keberanian, dan tanggung jawab. Memperingati Hari Anak Sedunia dengan permainan tradisional Sulawesi Selatan adalah cara yang tepat untuk melestarikan budaya sekaligus menciptakan kebahagiaan bagi anak-anak. 

Mari lestarikan kekayaan tradisi ini demi generasi masa depan yang lebih menghargai akar budaya mereka! (fit/in)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *